Transformasi Digital Pendidikan Islam: Edi Kuswanto Raih Gelar Doktor dengan E-Bahan Ajar Berbasis Humanistik
Laporan: Muhamad Nuraeni
SALATIGA | HARIAN7.COM – Pendidikan Agama Islam (PAI) di Kabupaten Demak selama ini terjebak dalam metode pengajaran konvensional, sementara generasi muda semakin akrab dengan teknologi digital. Kondisi ini menjadi perhatian Edi Kuswanto, mahasiswa Program Doktor Pendidikan Agama Islam Pascasarjana UIN Salatiga, yang akhirnya berhasil mengembangkan e-bahan ajar PAI dengan pendekatan psikologi humanistik.
Dalam disertasinya yang berjudul “Pengembangan E-Bahan Ajar PAI dan Budi Pekerti Berbasis Psikologi Humanistik untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMP di Kabupaten Demak,” Edi mengeksplorasi teori psikologi humanistik Abraham Maslow. Pendekatan ini mengutamakan perkembangan emosional siswa, membuat materi ajar tidak hanya informatif tetapi juga mendukung kebutuhan psikologis siswa.
“Banyak bahan ajar digital, tetapi masih jarang yang didesain dengan memperhatikan aspek psikologi humanistik,” ujar Edi saat menyampaikan paparannya dalam ujian terbuka pada Jumat (1/11/2024) di Auditorium Pascasarjana UIN Salatiga.
Sidang terbuka ini dipimpin langsung oleh Rektor UIN Salatiga, Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag., yang memberikan apresiasi atas inovasi Edi namun juga menyampaikan kritik membangun. Prof. Zakiyuddin menyarankan Edi untuk lebih spesifik dalam menentukan subjek penelitian agar hasilnya lebih kuat dan berpeluang dikembangkan oleh peneliti lain.
“Tidak ada kesempurnaan mutlak karena kesempurnaan hanya milik Allah. Meski disertasi Anda tidak sempurna, saya mengapresiasi usaha Anda dalam merampungkannya,” ujar Prof. Zakiyuddin. “Jadilah ilmuwan yang terus haus akan skeptisisme.”
Di sisi lain, Prof. Dr. Muh. Saerozi, M.Ag., Wakil Rektor Bidang Administrasi, Kelembagaan, Perencanaan, dan Keuangan UIN Salatiga, menekankan pentingnya dukungan pemerintah dalam penerapan hasil penelitian Edi. Ia menyarankan agar disertasi ini direkomendasikan ke Pemerintah Kabupaten Demak agar dapat diterapkan secara praktis dalam pendidikan PAI.
Tim penguji sidang terbuka tersebut terdiri dari tokoh-tokoh akademisi berpengalaman, termasuk Promotor Prof. Budiono Saputra, Co-Promotor Dr. Nafis Irkhami, dan sejumlah penguji lain yang memberi perspektif kritis namun mendukung perkembangan riset Edi.
Dengan keberhasilan ujian ini, Edi Kuswanto kini resmi menyandang gelar Doktor Pendidikan Agama Islam ke-3 dari Program Pascasarjana UIN Salatiga. Ia berharap penelitian ini dapat menginspirasi pembaruan dalam bahan ajar PAI agar lebih relevan bagi generasi muda digital di masa depan.
Tinggalkan Balasan