HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Peringati HUT Kabupaten Semarang ke 497, Lima Dalang Tampil Memukau

Pentas wayang kulit dengan lima dalang di Alun-alun Tambakboyo, Ambarawa.

Ungaran, harian7.com – Dalam rangkaian HUT Kabupaten Semarang ke 497, digelar pentas wayang kulit di Alun-alun Tambakboyo, Ambarawa, kabupaten Semarang, Sabtu (17/3) malam. Wayang kulit tersebut akan menyuguhkan lima dalang kondang Kabupaten Semarang sekaligus.

Kelima dalang tersebut masing-masing dalang bocah Athan Allan Dharmasaputra dari Bergas, dalang remaja Ridho (Tengaran), dan tiga dalang sepuh yaitu Ki Harsono Baruklinting (Banyubiru),  Ki Jaryono (Karangjati), dan  Ki Sudomo. Dalam pentas wayang ini, hadir Bupati Semarang H Mundjirin beserta para pejabat Pemkab Semarang.

Baca Juga:  Jelang Tahapan Pemilu 2024, TNI-Polri di Kota dan Kabupaten Tegal Gelar Apel Konsolidasi

Mustari (63) warga Baran, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, penghoby wayang kulit menyatakan, bahwa pentas wayang seperti ini layak untuk digelar secara rutin di Kabupaten Semarang. Dan dapat mementaskan dalang asli dari kabupaten ini, yang tentunya tidak kalah dengan dalang-dalang lain di luar Kabupaten Semarang.

“Pentas wayang kulit ini perlu diagendakan secara rutin. Selain menonjolkan dalang asli Kabupaten Semarang, pentas wayang ini dinilainya merupakan salah satu cara nguri-uri budaya Jawa. Bahkan, dapat ikut pula disampaikan pesan-pesan masyarakat dari pentas wayang ini,” ujar Mustari kepada harian7.com, disela pentas wayang di Alun-alun Tambakboyo, Ambarawa.

Baca Juga:  Tasyakuran Hari Bhayangkara Ke-79, Polres Nganjuk Beri Penghargaan Dan Hadiah Umroh

Hal senada dikatakan Joko Prasetyo (34) warga Bawen, bahwa dengan mementaskan dalang bocah, paling tidak akan memicu anak-anak untuk memulai mencintai budaya Jawa, khususnya wayang kulit. Apalagi, dalang bocah yang tampil yaitu Athan Allan Dharmasaputra, pelajar SD negeri di Salatiga yang merupakan dalang bocah yang sering menuai prestasi khususnya di kalangan anak-anak.

Baca Juga:  Laga PSIS Lawan Persita Digelar di Luar Kota, Ini Alasannya

“Kami sangat apresiasi dengan panitia, yang ikut peduli akan nguri-uri budaya Jawa khususnya perwayangan ini. Apalagi, ikut pula dipentaskan dalang bocah. Harapan kami, pentas wayang seperti ini, mungkin dapat dipentaskan beberapa dalang bocah dan ini dinilai akan memacu anak-anak ataupun remaja untuk mulai mencintai wayang,” tandas Yoyok, demikian sapaan akrab Joko Prasetyo kepada harian7.com. (Heru)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!