Penguatan Infrastruktur dan Investasi: Kunci Swasembada Energi Indonesia, Itu Kata Muh Haris
Laporan: Muhamad Nuraeni
JAKARTA | HARIAN7.COM – Anggota Komisi XII DPR RI, Muh Haris, menekankan pentingnya penguatan infrastruktur dan investasi sebagai strategi utama untuk mencapai swasembada energi di Indonesia. Menurutnya, dengan memaksimalkan potensi energi terbarukan, Indonesia dapat memperkuat kemandirian energi dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar impor.
Berdasarkan data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Indonesia memiliki total potensi energi terbarukan sebesar 3.687 GW, di mana energi surya merupakan sumber terbesar, mencapai 3.294 GW. Namun, pemanfaatannya saat ini masih rendah, dengan kapasitas terpasang hanya sekitar 675,1 MW.
“Pemerintah harus mendorong peningkatan investasi di sektor energi terbarukan, dengan fokus pada infrastruktur pembangkit listrik tenaga surya, angin, dan bioenergi,” ujar politisi dari PKS tersebut.
Hingga semester pertama 2024, pemerintah telah menambah kapasitas terpasang energi terbarukan sebesar 217,7 MW, sebagian besar berasal dari energi hidro dan surya. Penambahan ini mencapai 66,6% dari target tahunan 326,91 MW. Muh Haris menilai bahwa percepatan pembangunan infrastruktur pembangkit listrik tenaga surya dan hidro harus terus dilakukan untuk mencapai target bauran energi terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025.
Dia juga mendorong pemerintah untuk mengimplementasikan insentif menarik bagi investor, seperti penghapusan pajak dan penyederhanaan izin untuk proyek energi bersih. “Skema perdagangan karbon yang dimulai pada 2023 diharapkan dapat meningkatkan daya tarik sektor ini bagi investor,” tambahnya.
Menurutnya, dukungan kebijakan yang kuat sangat penting untuk menarik investasi swasta dan mempercepat transisi energi di Indonesia.
Energi surya memiliki potensi besar di daerah dengan radiasi matahari tinggi seperti Nusa Tenggara Timur dan Kalimantan Barat. Melalui penguatan infrastruktur, pemerintah diharapkan dapat memaksimalkan potensi energi surya di wilayah tersebut untuk memenuhi kebutuhan energi lokal. Selain itu, potensi energi angin juga cukup signifikan, mencapai 155 GW, terutama di wilayah NTT, Kalimantan Selatan, dan Jawa Barat.
Muh Haris yakin bahwa dengan penguatan infrastruktur dan peningkatan investasi yang konsisten, Indonesia dapat mencapai swasembada energi dalam lima tahun mendatang. “Infrastruktur yang memadai dan investasi yang terarah adalah fondasi bagi kemandirian energi yang berkelanjutan,” ujarnya.
Indonesia diproyeksikan mampu memenuhi kebutuhan energi nasional dengan lebih efisien, sekaligus mendukung target penurunan emisi karbon sesuai komitmen Paris Agreement.
Dengan langkah-langkah strategis ini, Muh Haris optimistis Indonesia dapat memperkuat ketahanan energi nasional dan mencapai swasembada energi dalam waktu dekat.
Tinggalkan Balasan