Hijrah Berpindah Menuju Kehidupan Lebih Baik, Mantan Mucikari Asal Salatiga Kini Pilih Bisnis Kuliner, Agus:”Hidup itu bukan dari perkataan orang”
Laporan: Bang Nur
SALATIGA,harian7.com – Papine Uuk (42) merupakan pria kelahiran Kota Salatiga Jawa Tengah. Pria yang memiliki nama asli Agus Bayu ini memiliki cerita panjang dalam sejarah hidupnya dijalanan dan gemerlap dunia malam bahkan pernah menjadi mucikari.
Pria bertato ini hidup dijalanan sejak masih duduk di bangku SMA, kini sudah insaf dan memilih membuka usaha kuliner serta buruh pabrik.
Pengalaman pahit hidup di jalanan dan juga bergelimang kemewahan serta dikelilingi para wanitapun pernah dialami Agus. Namun kini ia memilih bertaubat dan memulai bisnis.
Saat ditemui harian7.com, di kediamanya sekaligus kedainya yang dinamai Miracle Papiku di Perumahan Tingkir Indah Blok 50 RT 01 RW 08 Tingkir Salatiga, Jumat (10/9/2021) mengatakan, awal mula berhenti dari dunia malam karena anak merasa malu saat di tanya gurunya.
“Jadi anak saya malu saat ditanya pekerjaan ayahnya. Yang lain menjawab ayahnya bekerja sebagai, guru, polisi, tukang sapu dan pekerjaan lainya, anak saya diam. Kan ndak mungkin juga mau jawab pekerjaan bapaknya sebagai mucikari. Maka dengar keluhan anak, saat itu juga saya berhenti hidup didunia malam,”ungkapnya.
![]() |
Agus Bayu saat memasak mie untuk pelangganya.(Foto: Bang Nur harian7.com) |
Diungkapkan Agus, ia berkecimpung didunia malam sejak masih duduk dibangku SMA, kurang lebih sekitar 30 an tahun.”Didunia malam waktu itu bekerja sebagai anjelo dan juga antar jemput sekaligus koordinator LC/pemandu karaoke,”ungkapnya.
Dibeberkan Agus, pekerjaan yang ditekuninya dulu memang ditentang oleh keluarga. Namun karena untuk mencukupi kebutuhan anak dan tuntutan pekerjaan maka tetap dijalani.
“Saya bekerja didunia malam, waktu itu untuk menghidupi dari satu anak hingga empat anak,”bebernya.
Ketika disinggung harian7.com, apakah dari segi ekonomi tidak kaget mengingat didunia malam lebih mudah mencari uang dibandingkan saat ini yang hanya mengais rezeki dari nominal kecil, Agus mengungkapkan dirinya sempat merasa malu mengingat dahulu ingin beli apa saja bisa, sedangkan saat ini hidup hanya pas passan.
“Ya malu, tapi malu dalam arti banyak yang mengejek dulu beli apa apa bisa sekarang tidak. Namun saya punya prinsip jika hidup itu bukan dari perkataan orang, saya berfikir begitu aja. Dan seperti saya jalani hidup lebih nyaman seperti saat ini meski seadanya,”tuturnya.
Ditanya apa yang mendasari kedai miliknya dinamai Miracle, Agus menyebut memilih nama itu adalah sebuah keajaiban.
Menu apa saja yang ditawarkan di Kedai Miracle, Agus mengatakan di kedai miliknya menyajikan beberapa menu diantaranya aneka nasi goreng dan mie goreng ataupun rebus serta nasi lalapan. Selain itu juga menyajikan tempura, petrik, sukoi dan bakso tusuk.
“Untuk menu khasnya yaitu super pedas yaitu bakso tampar dan tempura tampar. Itu yang paling laris,”terangnya.
Ditambahkan Agus, mengenai ketertarikanya menekuni bisnis kuliner karena sejak kecil ia sudah mempunyai hobi memasak.
Sementara Anto salah satu pelanggan kedai tersebut awalnya ragu masakannya. Namun setelah mencoba sekali kini jadi ketagihan dan sering berkunjung di kedai ini.
“Ternyata masakannya enak mas. Selain itu saya juga salut dengan mas Agus, yang saat ini hijrah ke kehidupan lebih baik meski masih serba pas passan dibanding masih hidup didunia malam yang tentunya mudah mencari uang,”ucapnya diamini pelanggan lainya.(*)
Tinggalkan Balasan