HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA


Sambut Tahun Baru 2022, Digelar Tarian Sufi 24 Jam dan Wayang Kulit Usung Lakon “Pandowo Dadu, Wahyu Darmo dan Salyo Gugur”

Laporan: Bang Nur

GROBOGAN,harian7.com – Pementasan tarian sufi warnai acara Haul Syekh Jalalaudin Rumi, sekaligus menyambut pergantian tahun dari tahun 2021 ke tahun 2022.

Adapun acara yang berlangsung  di Komplek  Pondok Pesantren Daarul Fallah, Sendang Sari, Kecamtan Toroh, Grobogan tersebut bertujuan untuk memecahkan rekor MURI dengan melakukan tarian Sufi selama 24 jam yang dimulai pada hari Jumat, 31 Desember 2021 sejak pukul 00.00 WIB hingga hari Sabtu, 1 Januari 2022 yang berakhir pada pukul 00.00 WIB.

“Acara ini diselenggarakan dalam rangka haul Syekh Jalaludin Rumi sekaligus memperingati pergantian tahun baru 2022,”kata Abah KH. Muhammad Ghufron selaku pengasuh Pondok Pesantren Daarul Fallah, Sabtu (1/1/2022) dini hari.

Gus Mbodho, sapaan akrab KH. Muhammad Ghufron menyampaikan bahwa peserta penari sufi berjumlah 99 orang. Dimana para penari tersebut merupakan santri dari Ponpes Daarul Fallah yang sebelumnya rutin melakukan latihan. 

“Tarian sufi ini juga menjadi bagian dari materi pelajaran yang diberikan di dalam Pesantren,”ungkapnya.

Dijelaskan Gus Mbodho, para penari sufi menari berputar-putar secara bergantian selama 24 Jam nonstop. Tarian yang berasal dari Turki ini dikenal dengan sebutan whirling dervishes, dimana gerakan berputar-putar ini dianggap penuh makna karena sebagai bagian dari meditasi diri sehingga para penari sufi bisa berputar-putar dalam waktu yang lama tanpa harus merasa pusing.

Baca Juga:  Dorong Promosi Produk dengan “Storytelling”, Ini Kata Gus Yasin

“Tarian Sufi identik dengan Syekh Jalaludin Rumi karena memang beliaulah yang pertama kali menciptakannya. Serta perlu untuk diketahui, Syekh Rumi merupakan sosok yang terkenal sebagai seorang tokoh sufi dan penyair legendaris yang berasal dari Persia,”tuturnya.

Sementara, Gus Ganung, pengasuh Padepokan Suwuk Nusantara, selaku panitia yang juga merupakan adik kandung dari Gus Mbodo, menyampaikan bahwa selama 24 jam acara berlangsung, diantara iringan tarian sufi, juga dimeriahkan pementasan musikalisasi puisi dan suluk yang ditampilkan oleh pengasuh Pondok Pesantren Kebudayaan Ndalem Ayem, Salatiga, Gus Sofyan Muhammad bersama dua seniman musik asal Semarang FebriansyahRiff dan Ghani yang disambung dengan Pagelaran Wayang Kulit dengan dalang Gus Mbodo. 

Baca Juga:  Pastikan Batas Desa, Dipasang Patok

“Dalam pagelaran wayang tersebut mengambil tema Pandowo Dadu, Wahyu Darmo dan Salyo Gugur yang dikemas dalam satu lakon pementasan. Lakon tersebut merupakan karya original dari Gus Mbodo yang berhasil dikemas secara jenaka namun tetap artistik dengan kandungan dakwah tentang nilai-nilai Islam kontemporer,”terangnya.

Selain itu, lanjut Gus Ganung, ada berbagai kesenian dipentaskan pula oleh para santri dari PP Daarul Fallah yang meliputi teater, drama, puisi hingga lawak ludruk.”Saat acara berlangasung diterapkan protokol kesehatan yang cukup ketat, dan halaman Pondok Pesanten Darul Fallah penuh sesak oleh jamaah yang terdiri dari para wali murid santri yang berasal dari berbagai daerah serta dihadiri pula oleh beberapa tokoh yang berasal dari Kabupaten Grobogan,”ungkapnya.

Baca Juga:  KPU Kabupaten Semarang Gelar Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pemilu 2024

Pada puncak acara bersama iringan tarian sufi sebelum kembang api dinyalakan, Gus Mbodo didampingi Gus Ganung menyampaikan pesan kepada santri santri dan kepada pengunjung untuk berintrospeksi diri di akhir tahun ini, serta berdoa agar tahun baru ini harus lebih baik daripada tahun sebelumnya, Dikarenakan hidup ini merupakan suatu perjalanan dan harapan yang baik. 

“Saya adalah tonggak yang akan memberikan harapan dan memotivasi kamu untuk terus maju. Semoga tahun baru ini kita semua diliputi kebahagiaan dan kesuksesan dalam lautan Ridlo dari Allah SWT.”

“Waktu terus berjalan, lembaran demi lembaran sudah terisi, coretan demi coretan sudah menghiasi tahun ini. Terkadang tak bermakna dan terkadang juga banyak makna. Semoga di tahun baru ini setiap lembarannya punya makna dan manfaat. Selamat Tahun Baru, semoga ditahun baru 2022 ini kita semua mendapatkan Rahmat dan Ridlo dari Allah SWT,”pungkas Gus Ganung.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!