HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Pasca Kapal China Terobos Wilayah Sengketa, Jepang Layangkan Nota Protes Diplomatik

Istimewa.

JAKARTA,harian7.com – Pasca kapal Angkatan Laut China menerobos wilayah yang disengketakan kedua negara, Jepang melayangkan nota protes diplomatik, Senin (4/7/2022).

Kementerian Pertahanan Jepang melaporkan bahwa kapal fregat China itu masuk wilayah kepulauan sengketa itu sekitar pukul 7.44 waktu setempat. Kemenhan Jepang menyatakan bahwa “[Kapal China] terpantau memasuki kawasan perairan Jepang” di barat daya kepulauan yang dikuasai Negeri Sakura.

Menurut AFP, kawasan kepulauan tersebut dikenal dengan nama Senkaku di Jepang dan disebut sebagai Diaoyu oleh China.

Baca Juga:  Indonesia Kembali Terpilih Sebagai Anggota Dewan IMO Kategori C Untuk Masa Jabatan Periode 2022 - 2023

Berdasarkan klaim Jepang, China memasuki kawasan perairan yang berjarak 12 mil laut dari wilayah mereka. “Kami menyampaikan kekhawatiran dan melayangkan protes kami ke China melalui jalur diplomatik, dan mendesak mereka untuk mencegah [insiden serupa] terulang,” ujar wakil kepala sekretaris kabinet Jepang, Seiji Kihara.

Seiji menegaskan bahwa kepulauan itu “merupakan teritori Jepang dari sudut pandang sejarah kedua negara dan hukum internasional.”

Baca Juga:  Pembebasan Bersejarah: Direktur RS Al-Shifa Kembali ke Gaza

Tak hanya China, Rusia juga dilaporkan mengerahkan sejumlah kapal perangnya ke sekitar wilayah sengketa Jepang tersebut pada hari ini. Meski demikian, Kemhan Jepang belum dapat mengonfirmasi kabar yang pertama kali disiarkan oleh kantor berita NHK tersebut.

Belakangan ini, armada militer China dan Rusia memang kerap membayangi wilayah Jepang. Pada Mei lalu, China dan Rusia menggelar latihan jet tempur di dekat kawasan Jepang. China berdalih bahwa latihan itu merupakan bagian dari “rencana kerja sama militer tahunan” antara Beijing dan Moskow.

Baca Juga:  Tragedi Keracunan Alkohol Gemparkan Tunisia Selatan, 4 Jiwa Melayang dan 40 Orang Dirawat

Meski jet-jet itu tak menerobos kawasan Jepang, Negeri Sakura menegaskan bahwa pergerakan itu “provokatif” mengingat saat itu Tokyo sedang menjadi tuan rumah pertemuan penting.

Pertemuan itu dihadiri para pemimpin blok Quad, yaitu Jepang, Amerika Serikat, Australia, dan India.(Red/TB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!