HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA


Ungkapan Rasa Syukur, Warga Grogol Gelar Merti Dusun, Ada Yang Beda Dalam Pelaksanaanya?

Laporan: Bang Nur

SALATIGA,harian7.com – Merti dusun, menjadi salah satu tradisi yang senantiasa terjaga di RW IV Grogol Kelurahan Dukuh Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga.

Hal itu sebagai bentuk upaya melestarikan kearifan lokal yang berbentuk adat tradisi, masyarakat Grogol setiap tahunnya melaksanakan kegiatan upacara adat mesti dusun.

Pada pelaksanaan kali ini ada yang berbeda dari kegiatan ini. Dalam pelaksanaanya, masyarakat selain ada ekspatriat yang turut serta, juga ada tim pengambil sampah di sepanjang rute yang dilalui. 

“Acara ini digelar dalam rangka ungkapan  syukur kepada Sang Pencipta. Ini juga sekaligus sebagai momentum kebangkitan warga karena kemarin kita semua terdampak pandemi Covid-19,” kata Seorang peserta kirab merti dusun, Teny Ardian, kepada wartawan, Minggu (4/9/2022). 

Baca Juga:  Ratusan Pelajar SLTA se Salatiga Ikuti Penyuluhan Bahaya Penyalahgunaan Narkoba

Teny mengatakan, perwakilan dari tiap RT menampilkan seni budaya dan dikirab selama kurang lebih empat kilometer. 

“Ada yang membawa hasil bumi, menampilkan drumblek, reog dan tarian tradisional, cosplay kostum, dan parodi,” ungkapnya. 

Selain warga asli, lanjut dia, ada juga ekspatriat yang turut serta karena memang sudah domisili di Grogol. Semua guyub rukun dan mereka ikut kegiatan, seperti arisan dan kerja bakti. 

Baca Juga:  Dikemas Dalam Bentuk Kesederhanaan, Alumni MTSN Salatiga Angkatan 97/98 Santuni Anak Yatim

“Disini memang banyak pendatang luar negeri karena dekat dengan sekolah internasional,” kata Teny. 

Selain itu, ada juga tim sapu bersih. Tim ini membawa kantong plastik besar untuk wadah sampah yang ada di sepanjang rute kirab merti dusun.

“Kami juga mengampanyekan kebersihan karena biasanya habis ada even apa saja, banyak sampah berserakan. Kami mengedukasi peserta dan penonton agar selalu menjaga kebersihan,” ungkap Teny. 

Baca Juga:  Kapolda Jateng: Ledakan di Grogol Sukoharjo tidak ada unsur teror, hanya bahan mercon

Sementara menurut tim sapu bersih Indra Apriyanto, sampah plastik mendominasi di sepanjang rute. 

“Ini banyak bekas wadah air mineral dan makanan ringan. Sampah plastik kalau dibiarkan sangat bahaya karena tak bisa terurai. Jadi lebih baik dipilah dan diolah menjadi barang yang bermanfaat,” katanya. 

Dia juga berharap kesadaran masyarakat agar bisa membuang sampah di tempatnya.

“Berawal dari tindakan kecil membuang sampah di tempatnya, maka akan tercipta lingkungan yang bersih dan nyaman,” jelas Indra.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!