HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

DPD LDII Kudus Gelar Sarasehan dan Silaturahim

DPD LDII Kudus Gelar Sarasehan dan Silaturahim. 


KUDUS, harian7.com – DPD LDII Kabupaten Kudus menggelar sarasehan dan silaturahim dengan tema LDII dan paradigma baru untuk mewujudkan Indonesia maju.

 

Kegiatan dilaksanakan di Gedung Serba Guna Syaifudin Zuhri Kompleks Ponpes Baitul Qudus, Desa Panjang. 

Dalam acara tersebut dihadiri 80 peserta dari unsur Tokoh masyarakat, Tokoh Lintas Agama dan Kepercayaan, FKUB dan Kepala Bakesbangpol Kabupaten Kudus, serta Mahasiswa/wi IAIN Kudus.

Baca Juga:  Keputusan Lebaran Boleh Mudik, Ganjar Minta Pemerintah Pusat Memprioritaskan Sopir Untuk Divaksin

Narasumber dalam kegiatan tersebut, yang pertama Ketua DPW LDII Provinsi Jawa Tengah, Prof.Dr.H.Singgih Tri Sulistiyono, M.Hum. Prof Singgih menyampaikan materi Super Smart Society dan Kesiapan LDII. 

Dilanjutkan paparan dari peneliti aliran keagamaan IAIN Kudus, Dr. Moh Rosyid, SAg, Mpd yang mengangkat isu paradigma baru LDII.

Kabid Penaiszawa Kanwil Kemenag Provinsi Jateng, HM Afif Mundzier MSi menjelaskan tentang keniscayaan keragaman dalam kehidupan berbangsa bernegara.

Ketua DPD LDII Kabupaten Kudus, Muh As’ad mengatakan, tujuan dari kegiatan tersebut adalah mempererat dan memperkuat tali silaturahim di antara elemen anak bangsa.

Baca Juga:  Peringati Hari TBC Sedunia, MSI Bagikan Tumbler Dan Leaflet Di Pasar Kranggan, Ajak Masyarakat Bebas TBC

“Sehingga tercipta kerukunan antar umat beragama dan penganut kepercayaan, langgengnya budaya Silaturahim dan hilangnya konflik kekerasan yang mengatasnamakan agama, yang pada akhirnya dapat mewujudkan visi Kabupaten kudus yang modern dan religius,” ujarnya. 

Dalam kesempatan itu pemateri HM Afif Mundzir Msi juga menegaskan, sudah saatnya narasi narasi negatif tentang LDII saat ini dihentikan, karena selain tidak berdasarkan fakta juga sudah tidak relevan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini. 

Baca Juga:  Juan-Yuni Bersama Warga: Semangat Olahraga dan Kebersamaan untuk Salatiga

Senada dengan hal itu Dr Moh Rosyid yang sudah lama meneliti tentang LDII, juga tidak menemukan sesuatu hal menyimpang dari norma dan tatanan masyarakat, hanya ketidaktahuan dan persepsi salah yang perlu untuk diluruskan bersama, sebagai suatu upaya konkrit semua elemen dalam menerima perbedaan keyakinan dan pemahaman Agama sebagai sebuah sunatullah. (ndi) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!