Kisruh Caretaker GP Ansor Jateng: Menanggapi Dinamika dan Kejanggalan Menjelang Konferwil, Ketua PC GP Ansor Salatiga Angkat Bicara
Laporan: Nurrun J
Editor: Muhamad Nuraeni
SALATIGA | HARIAN7.COM – Beredar kabar di media sosial mengenai tindakan caretaker yang dilakukan oleh Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor terhadap kepengurusan Pimpinan Wilayah (PW) GP Ansor Jawa Tengah. Keputusan ini diambil menjelang pelaksanaan Konferensi Wilayah (Konferwil) yang seharusnya diadakan pada 31 Agustus 2024 di Semarang.
Kabar ini menuai pertanyaan dari berbagai pihak, baik dari internal kader Ansor Salatiga maupun masyarakat umum.
Ketua PC GP Ansor Salatiga, Sahabat Fakhrustiqlal, yang juga terlibat langsung dalam proses Konferwil, angkat bicara mengenai hal ini.
“Sejak keluarnya SK Caretaker pada Sabtu, 7 September 2024, saya memilih untuk menahan diri dalam menjawab beberapa pertanyaan dari sahabat-sahabat Ansor Salatiga maupun pihak luar. Banyak yang merasa resah dan heran atas keputusan ini,” ujar Fakhrustiqlal.
Fakhrustiqlal juga mengaku terkejut dengan SK Caretaker tersebut. Menurutnya, persiapan Konferwil oleh GP Ansor Jateng sudah matang, baik dari segi mekanisme maupun teknis pelaksanaan.
Ia menambahkan bahwa seluruh tahapan pelaksanaan Konferwil telah diikuti, mulai dari Musyawarah Kerja Wilayah (Musykerwil) hingga penetapan tiga kandidat ketua.
Namun, beberapa kejanggalan dalam proses Konferwil menjadi sorotan. Salah satunya adalah Surat Edaran (SE) dari Pengurus Pusat yang melarang pengurus harian partai politik untuk merangkap jabatan, yang diduga menarget salah satu calon ketua.
Selain itu, instruksi pemajuan tanggal pelaksanaan Konferwil dari 31 Agustus ke 16 Agustus yang tidak disampaikan ke pengurus wilayah juga menjadi pertanyaan.
Puncak dari dinamika ini adalah keluarnya SK Caretaker yang dianggap mengejutkan. Fakhrustiqlal menyayangkan adanya isu penundaan Konferwil, yang awalnya direncanakan akan dilaksanakan pada pertengahan September.
“Kepanitiaan sudah menjalankan tugasnya dengan baik dan kooperatif. Saya berharap semua pihak, termasuk calon ketua, bisa mengikuti aturan organisasi dan menghormati proses Konferwil.”
“Kita berkontestasi secara sehat, fastabiqul khairat sesuai aturan. Ada aturan teknis konsep pemilihan dengan mufakat dan voting ya harus kita taati. Tidak membuat aturan sendiri yang tidak tertuang dalam PO dan PDPRT Ansor,” tegas Fakhrustiqlal.
Tinggalkan Balasan