HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA


Pekan Sarapan Nasional, Ratusan Peserta Gelar Senam Erobik di Rumah Rakyat

SALATIGA | HARIAN7.COM – Ratusan peserta Healthy & Fun Komunitas Merdeka dari Obesitas Salatiga ‘gobyos’ gelar senam erobik bersama di halaman ‘Rumah Rakyat’, Minggu (12/3/2023).

Kegiatan itu untuk memeriahkan Pekan Sarapan Nasional. Peserta yang diikuti hampir semua kalangan nampak kompak mengikuti alunan musik disko.

Menghadirkan instruktur senam/ erobik profesional Susi Guru Singa dari Kirana Sport, berlangsung dibawa cuaca cerah Kota Salatiga. 

“Kurang lebih peserta 200-an lebih ya, dan kegiatan ini memperingati Pekan Sarapan Nasional,” ujar Asri salaku anggota instruktur Yoga yang turut tergabung dalam Healthy & Fun Komunitas Merdeka dari Obesitas asal Salatiga. 

Baca Juga:  Rutan Banyumas Undang Pelatih Tenis Profesional, Cetak Petenis Muda yang Profesional

Mewakili Elisa selaku Ketua Komunitas Merdeka dari Obesitas Salatiga ia mengungkapkan, Pekan Sarapan Nasional sebenarnya jatuh tiap tanggal 15 Februari. Namun, karena agenda yang padat gelaran bersama Komunitas Merdeka dari Obesitas Salatiga baru dapat memperingatinya saat ini. 

Dari kegiatan, ini diakuinya ingin mensosialisasikan sekaligus membantu pemerintah menggalakan hidup sehat. 

Sementara, Susi Guru Singa menghimbau masyarakat untuk mengatur pola makan dan minum dan pikir, olahraga dan tidur yang cukup serta teratur. 

“Terpenting melakukan semuanya dengan konsisten dan happy, jangan tertekan atau karena terpaksa,” pungkas Susi. 

Hal senada disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Salatiga dr Zuraidah Mkes. Ia menerangkan, pemicu Obesitas terdapat beberapa hal diantaranya konsumsi makanan dengan tinggi gula dan lemak berlebihan. 

Baca Juga:  Mensos RI Bersama Walikota Semarang Tinjau Penyaluran BST di Kota Semarang

“Jarang atau tidak berolahraga juga menjadi pemicu seseorang menderita obesitas,” ucap Zuraidah. 

Penyebab lainnya, juga karena faktor genetik/ riwayat keluarga obesitas, efek samping obat (anti depresan, steroid dan lain sebagiannya. 

Ditambah, ujar dia, faktor usia, stress dan lingkungan sekitar juga dapat menjadi pemicu obesitas.

“Kuncinya, pola makan sehat dan olahraga rutin sangat penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” imbuhnya. 

Sebagai informasi, menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 data jumlah kasus obesitas di Indonesia meningkat hingga 35,4 persen. Angka ini terus meningkat dibandingkan Riskesdas 2007, di mana obesitas hanya di angka 19,1 persen.

Baca Juga:  PT.PEP Asset 4 Cepu Field Berikan Bantuan Masker dan Hand Sanitizer Pada PWI Jateng

Riskesdas menyebutkan, salah satu indikasi peningkatan angka obesitas di Indonesia karena kesehatan masyarakat (Indonesia) terus menurun. 

Dan berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, secara nasional angka overweight anak di Indonesia menurun jadi 3,5 persen persen. Dengan demikian, angka overweight menunjukkan penurunan sebesar 0,3 persen bila dibandingkan dengan 2021 yang mencapai angka 3,8 persen.

Tercatat, Kepulauan Bangka Belitung menjadi provinsi dengan angka prevalensi overweight tertinggi, yaitu 7,6 persen.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!