Soto Kare Reksa, Legenda Gurih dari Kota Sejuk Salatiga
Laporan: Muhamad Nuraeni
SALATIGA | HARIAN7.COM – Di balik suasana sejuk dan damainya Kota Salatiga, tersimpan kehangatan dari semangkuk soto berkuah santan kental yang menggoda. Namanya Soto Kare Reksa, sebuah kuliner legendaris yang telah menjadi bagian dari sejarah panjang kota kecil di lereng Merbabu ini.
Disebut Reksa bukan tanpa alasan. Warung soto ini dulunya berdiri di belakang Gedung Bioskop Reksa, salah satu ikon hiburan masa lalu yang kini tinggal kenangan. Letaknya yang tersembunyi di gang kecil dari Jalan Jenderal Sudirman justru menambah kesan “perburuan rasa” bagi para pencinta kuliner. Meski berada di lokasi yang tak mencolok, pengunjung selalu datang silih berganti, seolah mengikuti aroma gurih yang menguar dari dapur sederhana milik keluarga Sofyan.
Sofyan, pemilik warung, adalah generasi kedua penerus resep turun-temurun yang sudah bertahan sejak tahun 1942.
“Dari dulu jualannya soto dengan kuah santan, orang biasa menyebutnya Soto Kare. Kita masih bertahan karena tetap menggunakan resep warisan dari orang tua. Kita juga olah dengan cara tradisional dan pilih bumbu sesuai dengan resep warisan,” tutur Sofyan.
Sekilas, Soto Kare Reksa tampak seperti soto pada umumnya: berisi potongan daging sapi, tauge, daun seledri, dan taburan bawang goreng. Namun, rahasia kenikmatannya terletak pada kuahnya.
“Yang membedakan adalah tambahan kuah dari sandung lamur atau lemak dari bagian daging sapi. Kombinasi dari santan dan sandung lamur itu membuat kuahnya jadi kuning pekat dengan rasa gurih dan nikmat. Itu yang beda dari lainnya. Terus daging sapinya juga empuk,” ungkap Sofyan.
Setiap harinya, warung kecil itu mampu menjual sekitar 100 porsi soto, dengan harga yang ramah di kantong — Rp15.000 per mangkuk. Tak hanya warga lokal, pelanggan datang dari berbagai kota di luar Salatiga, sekadar untuk menikmati kelezatan soto yang sudah melintasi zaman itu.
Salah satunya adalah Hawin Alaina, warga Demak yang kini bekerja di Salatiga. Ia mengaku sudah beberapa kali menyempatkan diri mampir ke warung ini.
“Biasa mampir sini, kebetulan saya kerjanya di Salatiga. Kalau pingin yang berkuah, salah satunya yang jadi favorit saya di sini,” ujarnya.
Menurut Hawin, cita rasa Soto Kare Reksa selalu konsisten dan tak pernah mengecewakan.
“Rasanya enak, dengan kuah santan yang kental gurih tapi tidak membuat eneg. Daging sapinya juga empuk, aroma daging sapinya enak,” tutupnya dengan senyum puas.
Di tengah gempuran kuliner modern, Soto Kare Reksa tetap bertahan dengan kesederhanaannya. Semangkuk soto hangat yang lahir dari dapur masa lalu itu menjadi pengingat bahwa kelezatan sejati tak selalu butuh kemewahan, cukup resep warisan, kesetiaan pada tradisi, dan sepenuh hati dalam setiap sendokan.












Tinggalkan Balasan