HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA


Seru! Karnaval Sumowono Bertabur Hasil Bumi, Seniman Kuda Lumping Hingga Berebut Gunungan Sayur

Salah satu kontingen dari korwilcam disdik Sumowono dengan tari prajuritannya.

Laporan: Fera Marita

UNGARAN | HARIAN7.COM – Sumowono kembali gelar karnaval pembangunan dalam rangka HUT RI yang ke 78 pada Selasa ( 22/8/23 ).

Mengambil start dari lapangan Bantir Sumowono hingga Alun-alun Sumowono, dengan jarak tempuh 1.500m, karnaval ini merupakan kali pertama semenjak pandemi Covid 19 lalu.

Tak hanya diikuti oleh 16 kontingen dari seluruh desa yang berada di wilayah Kecamatan Sumowono, karnaval kali ini juga diikuti oleh komtingen SMP hingga SMU/SMK yang tersebar di Sumowono hingga puskesmas dan pedagang pasar Sumowono.

Rebutan gunungan sayur.

Masing-masing desa tak hanya menampilkan atraksi namun mereka juga menampilkan berbagai macam potensi yang ada di desa mereka, baik itu hasil pertanian, produk-produk unggulan, destinasi wisata dan juga kesenian lokal.

Baca Juga:  Main Petasan, Jari Ardi Nyaris Putus

“Dengan karnaval ini potensi warga masyarakat Sumowono bisa ditampilkan,” ungkap Budiyono, Ketua Umum Panitia peringatan HUT RI Kecamatan Sumowono.

Budiyono menambahkan bahwa Kecamatan Sumowono adalah daerah agraris, hal tersebut bisa dilihat dari potensi hasil pertanian yang ditampilkan dalam karnaval oleh masing-masing desa. 

Selain hasil pertanian unggulan, peserta juga menampilkan aneka produk UMKM di wilayah mereka seperti sirup jahe, gula aren dan lain sebagainya. Menariknya hampir seluruh desa yang ada di wilayah Sumowono memiliki kesenian lokal seperti kuda lumping, gedruk, hingga alat musik tradisional khas yang hanya ada di wilayah mereka.

Baca Juga:  BNNP Jateng Berhasil Amankan Barang Bukti Sabu 200 Gram Dari Napi Lapas Kedungpane
Salah satu kontingen yang memperagakan teaterikal penderitaan warga Indonesi jaman penjajahan.

Keunikan lain yang nampak di karnaval kali ini adalah kreasi kendaraan hias seperti kereta api raksasa yang terbuat dari bambu, teaterikal penderitaan warga Indonesia pada jaman penjajahan yang sangat menyayat hati hingga penampilan berbagai macam kesenian kuda lumping.

Tak hanya itu, diakhir acara diperebutkan gunungan sayur dan jajan pasar. Selain kaum ibu-ibu, anak-anak dan bapak-bapak pun nampak begitu antusias memperebutkan berbagai macam sayur hingga ikan asin yang ada di gunungan.

Baca Juga:  Bebas dari Korupsi, Polres Magelang Mendapatkan Penghargaan

Camat Sumowono, Cholid Muwardi, mengungkapkan bahwa antusiasme peserta karnaval tahun ini sangat luar biasa. Namun pihaknya sengaja membatasi jumlah peserta karnaval untuk mengantisipasi membludaknya peserta karnaval.

“Kalau semuanya ikut pasti akan banyak sekali. Namun kita juga melihat, menengok, masyarakat pengguna jalan yang lain disekitar kita. Kita juga menghargai maka meskipun kita mengadakan namun tetap ada batas-batas,” papar Cholid.

Cholid berharap kegiatan tersebut bisa terus berlanjut ditahun-tahun mendatang, mengingat Sumowono dengan segala potensinya bisa terus digali dan ditampilkan hingga bisa diketahui oleh khalayak di luar  Sumowono. Pada akhirnya masyarakat Sumowono bisa bersama-sama guyub rukun mewujudkan Sumowono Biso.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!