HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Merti Dusun Sendang Gambir: Ritus Yang Menjaga Warisan Leluhur

Laporan: Muhamad Nuraeni

SALATIGA | HARIAN7.COM – Aroma bunga dan dupa menyatu dengan sejuknya udara lereng Merbabu di Sendang Gambir, Dusun Tetep, Randuacir, Rabu (30/7/2025). Di tempat sakral itu, warga berkumpul dalam balutan tradisi tahunan bertajuk Merti Dusun, ritual syukur yang sarat makna budaya dan spiritual. Wali Kota Salatiga, Robby Hernawan turut hadir, membaur bersama warga dalam suasana yang penuh khidmat namun meriah.

Diselenggarakan oleh Paguyuban Padang Gambir, acara ini menjadi pengingat kuat akan pentingnya merawat jati diri budaya di tengah gempuran modernisasi. “Paguyuban Padang Gambir dibentuk sebagai wadah bagi pecinta dan mereka yang peduli terhadap tempat-tempat peninggalan nenek moyang kita,” ujar Mahmud, Ketua Paguyuban.

Baca Juga:  Ganjar Ajak Mahasiswa Akbara “Goes To School”, Praktikkan Ilmu Kebencanaan

Ia menegaskan bahwa Merti Dusun bukan sekadar seremoni, melainkan ajang pengikat batin warga dan pengingat asal-usul mereka.

Tradisi yang turun-temurun ini dihadiri pula oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Camat Argomulyo, Forkopimcam, dan Lurah Randuacir sebuah bukti nyata bahwa pemerintah hadir mendukung masyarakat dalam melestarikan warisan budaya.

Baca Juga:  Belum Usai Heboh Video Kebaya Merah, Media Sosial Kembali Geger Video Mesum Selebgram Bali

Di hadapan warga, Robby mengungkapkan rasa bangganya. “Merti Dusun Sendang Gambir adalah bentuk rasa syukur dan pelestarian budaya leluhur, serta manifestasi kearifan lokal masyarakat Jawa yang sarat makna spiritual dan sosial,” ujarnya lantang.

Tak sekadar ritual, kegiatan ini juga mencerminkan kerukunan lintas iman. Doa bersama yang dilantunkan dalam berbagai keyakinan menjadi potret harmoni masyarakat Salatiga. “Nilai-nilai gotong royong, kesadaran menjaga alam, serta rasa syukur atas limpahan rezeki dari Tuhan Yang Maha Esa begitu terasa di sini,” lanjut Robby.

Baca Juga:  Pembagian BLT DD, Warga Kuniran Ngawi Patuhi Prokes

Sebagai penutup, warga disuguhi tarian Jawa yang menggugah rasa, penyerahan santunan kepada anak-anak yatim bersama BAZNAS, dan penanaman pohon oleh Wali Kota bersama sesepuh adat sebuah simbol dari tumbuhnya harapan dan komitmen pada kelestarian lingkungan.

“Nguri-uri budaya adalah tugas kita bersama,” pungkas Robby.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

TERKINI

HIBURAN

SPORT

error: Content is protected !!