HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Mbah Wagiman dan Istri Akhirnya Tinggal Nyaman di Rumah Baru: “Dulu Hoyak-Hoyak, Sekarang Kokoh dan Bersih”

BOYOLALI | HARIAN7.COM – Senyum bahagia tak henti-henti terpancar dari wajah Mbah Wagiman dan istrinya, Samiyem. Pasangan lansia asal Desa Selodoko, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali itu kini bisa hidup lebih tenang di usia senja mereka. Bukan tanpa alasan, rumah mereka yang dulu nyaris roboh, kini telah berubah menjadi bangunan kokoh nan nyaman berkat bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Rumah baru berkonsep Rumah Susun Panel Instan (Ruspin) itu kini berdiri megah menggantikan gubuk lama yang sudah tak layak huni. Dulu, dinding rumah terbuat dari kayu rapuh dan atapnya bocor di sana-sini. Ketika musim hujan tiba, air merembes ke dalam rumah. Saat siang hari, sinar matahari pun bisa menembus langsung ke dalam ruang keluarga mereka.

Baca Juga:  Berkurangnya Anggaran Karena Dampak Covid 19, Wali Kota Surakarta: ASN dan Karyawan BUMD Harus Tetap Semangat Melayani dan Jangan Kendor

Namun semua rasa cemas dan khawatir itu kini sirna. Mbah Wagiman dan Mbah Samiyem bisa menghirup udara lega karena sudah tinggal di rumah baru yang kokoh dan lengkap dengan fasilitas ruang tamu, dapur, kamar mandi, dan kamar tidur.

“Senang, karena rumahnya lebih bagus, nyaman dan sehat,” ucap Mbah Samiyem sumringah saat ditemui pada Selasa (24/6/2025).

Ia pun membandingkan kondisi rumah barunya dengan yang dulu. “Rumahnya sekarang kokoh dan bersih. Beda sama yang dulu. Kalau rumah yang dulu itu hoyak-hoyak (rawan roboh),” jelasnya.

Bahkan, rasa was-was setiap musim hujan pun kini tak ada lagi. “Kalau dulu takut kalau rumahnya roboh, sekarang tidak lagi karena rumahnya kokoh, dan tidak bocor lagi,” tambahnya lega.

Baca Juga:  Patroli Stang Berjaga, Memastikan Parkiran Aman dari Curanmor

Sementara itu, Mbah Wagiman tak menyangka hidupnya berubah sejak kedatangan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi ke rumahnya beberapa waktu lalu. Kunjungan itu ternyata membawa berkah, karena langsung diikuti dengan bantuan bedah rumah.

“Yang membantu Pak Gubernur. Terima kasih Pak Gubernur sekarang rumahnya sudah jadi. Nyaman dan sehat,” ucap Mbah Wagiman penuh syukur.

17 Ribu Rumah Ditarget Renovasi Tahun Ini

Program bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memang terus digencarkan. Melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperakim), pemerintah menargetkan renovasi 17.510 unit rumah pada tahun 2025.

“Penanganan RTLH sampai saat ini masih terus berjalan. Untuk tahun 2025 ditargetkan 17 ribu lebih unit (rumah) untuk kita tangani,” ungkap Kepala Disperakim Provinsi Jawa Tengah, Boedyo Dharmawan.

Baca Juga:  Wujudkan Pribadi Religius dan Mandiri: Membangun Masa Depan, Menggenggam Iman di Balik Tembok Penjara

Dari jumlah tersebut, 17.000 unit ditangani lewat skema Bantuan Keuangan Pemerintah Desa (Bankeupemdes), sementara sisanya 510 unit merupakan bagian dari penanganan backlog.

Tak hanya mengandalkan APBD, Pemprov Jateng juga menggandeng berbagai pihak seperti perusahaan lewat dana CSR, Baznas Provinsi maupun Kabupaten/Kota, lembaga zakat swasta, hingga organisasi masyarakat seperti NU dan Muhammadiyah.

“Kami terus berupaya untuk penanganan RTLH dan backlog, sesuai arahan Pak Gubernur,” tandas Boedyo.

Kisah Mbah Wagiman dan Mbah Samiyem menjadi bukti nyata bahwa program pemerintah ini benar-benar menyentuh rakyat kecil yang selama ini hidup dalam keterbatasan. Kini, mereka bisa menatap hari tua dengan lebih nyaman dan penuh harapan.(Sam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

HIBURAN

SPORT

error: Content is protected !!