Akhir Pekan di Hutan Merbabu: Bakaran Hangat, Secangkir Kopi, dan Cerita di Bawah Rindangnya Alam
Laporan: Muhamad Nuraeni
KAB.SEMARANG | HARIAN7.COM – Langit mulai meremang ketika kabut pelan-pelan menyelimuti pepohonan pinus di lereng Merbabu. Di antara hamparan semak dan batang pohon yang menjulang, sekumpulan tenda berdiri rapi. Asap tipis mengepul dari api unggun yang menyala tenang, membawa aroma sosis, jagung, dan ayam bakar yang menggoda selera.
Akhir pekan di tengah hutan Gunung Merbabu bukan hanya tentang kabur dari hiruk-pikuk kota. Ini tentang menyatu dengan alam, menikmati setiap detik dalam kesunyian yang menenangkan. Lokasi camping favorit bagi para pencari ketenangan yang ingin menikmati malam dengan cara berbeda.
“Begitu malam tiba, rasanya seperti dunia berhenti sejenak. Kita duduk melingkar, memanggang makanan, sambil saling berbagi cerita,” ujar Widodo, pria paruh baya asal Kota Salatiga yang rutin camping dua bulan sekali.
Di tangannya, segelas kopi hitam mengepul hangat. “Yang seperti ini yang bikin kangen: kopi panas, dinginnya udara hutan, dan teman-teman yang tidak sibuk main ponsel.”
Menu bakaran menjadi sajian utama malam itu. Dari jagung manis yang dibaluri mentega, ayam berbumbu madu, hingga marshmallow yang meleleh lembut. Semua dimasak perlahan di atas bara, sambil sesekali menyeruput kopi atau teh panas yang diseduh dengan air dari mata air terdekat.
Senada ungkapkan Deni Irawan, ketika malam semakin larut, langit Merbabu menampilkan pertunjukan bintang yang tak bisa didapatkan di kota. Di balik pohon-pohon tinggi, gemintang bertaburan tanpa terhalang cahaya buatan. Sebagian memilih berbincang hingga larut, sebagian lagi berbaring dalam sleeping bag, ditemani suara alam yang mengalun pelan.
“Keesokan paginya, sinar matahari menerobos lembut di antara dedaunan. Embun masih setia menempel di ujung rumput. Sebelum kembali pulang, secangkir kopi kembali diseduh, kali ini ditemani suara burung yang bersahutan, seakan ikut mengantar pagi,”ungkap Deni, sembari menyeruput kopi ditemani Imam Prabowo owner Klik Com.
Deni mengungkapkan, camping di hutan Merbabu bukan sekadar berkemah. Ia adalah cara untuk berhenti sejenak dari dunia, untuk merasa cukup dengan yang sederhana, dan untuk mengingat bahwa hangatnya kebersamaan, secangkir kopi, dan sedikit bara api bisa menyulut bahagia yang tulus.
Tinggalkan Balasan