HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Totalitas Membatik Sampai Tangan Terlihat Kotor, Itulah Cara Siswa Tuangkan Kreasi Dan Bangga Akan Karyanya Sendiri

 Penulis : Wahono

Kontributor | Temanggung

Membatik: Tampak para siswa siswi SMA Negeri 1 Pringsurat dalam melaksanakan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di lingkungan sekolah.

TEMANGGUNG| HARIAN7.COM – Membatik adalah salah satu dari sekian banyak menuangkan kreativitas. Selain itu dibalik membatik akan ada pelajaran berharga yaitu bagaimana menghargai seni yang menuntut kesabaran dalam prosesnya. Hal ini sedang dilakukan oleh seluruh siswa SMA Balet sebutan lain SMA Negeri 1 Pringsurat dalam melaksanakan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di lingkungan sekolah, Pringsurat, Temanggung selama lima hari, Senin sampai Jumat (30/10- 3/11/2023).

“Setiap siswa diberikan kebebasan memilih motif dan gambar untuk dituangkan dalam kain batik. Karena ini tugas sekolah, kami melaksanakan dengan totalitas. Terlebih batik yang sudah jadi akan dipakai siswa sebagai pakaian kebanggaan dan akan dipakai di event tertentu yang diselenggarakan sekolah. Karena motif tergantung kreasi sendiri maka kita akan bangga saat nanti mengenakan karya kita sendiri,” Ujar Jilli, ketua kelas X.3 

Baca Juga:  Belum Mahir Kemudikan Mobil, Tiga Pelajar SMA "Nyemplung Parit"

Selain batik dengan cara melukis ada juga yang membatik memakai dengan cara di cap. Hasilnya juga berbeda. Batik lukis mengajarkan bagaimana melukis dengan telaten supaya hasilnya satu corak dengan corak yang lain ada kemiripan. Sementara batik cap hasilnya lebih rapi dan lebih cepat jadi. 

Baca Juga:  Menyambut HUT RI Ke-74, Warga Kranggan Gelar Malam Tirakatan di Jembatan Kali Progo

Sementara itu, Dwi Puji Ayomi selaku wali kelas mengatakan, Tahap demi tahap membatik diajarkan secara detail.

“Mulai dari memperkenalkan kain yang tepat, cara memanaskan lerak, mencampur pewarna yang tepat, saat melukis dan beberapa proses supaya hasilnya seperti yang diharapkan dan sampai murid benar- benar paham,” tuturnya.

Sesuai dengan tema P5 yaitu kewirausahaan yang diikuti oleh 750 siswa dengan ragam membatik canting dan batik cap. Diharapakan peserta didik memperoleh berupa ketrampilan hidup yang berguna untuk kedepannya. Sekaligus mengenalkan budaya luhur bangsa bahwa batik sebagai identitas Indonesia yang membanggakan dan di akui secara internasional.

Baca Juga:  Adakan Lomba Lintas Alam, Dewan Komite Nasional Pemuda Indonesia Temanggung Ajak Masyarakat Jaga Kelestarian Lingkungan Hidup

Karena proses yang cukup panjang dan dibutuhkan ketelatenan saat membatik, siswa di beri waktu lima hari untuk menyelesaikan tugasnya secara bergiliran. Terlihat hasil karya siswa begitu beragam coraknya. Semua pengajar turun tangan untuk mendampingi siswa di setiap prosesnya. Tujuannya agar mendapatkan hasil maksimal dan siswa mendapatkan arahan juga pengawasan. 

Antusias siswa terlihat dari cara membuat pola, melukis hingga menyelesaikan proses sampai selesai sekalipun tangan mereka harus kotor terkena pewarna tidak menyurutkan semangatnya karena itulah cara siswa tuangkan kreasi dan bangga akan karyanya sendiri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

TERKINI

error: Content is protected !!