Perusahaan Lokal di Ngawi Kian Terpinggirkan, TJSP Dinilai Tak Berdampak
Laporan: Budi Santoso
NGAWI | HARIAN7.COM – Kehadiran Forum Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSP) di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, ternyata belum mampu menjamin keberlangsungan usaha perusahaan lokal. Ibarat ayam kehilangan induk, perusahaan asli Ngawi justru seolah kehilangan arah di tengah derasnya persaingan dengan pemain dari luar daerah.
Padahal, keberadaan TJSP semestinya menjadi wadah bagi perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Ngawi untuk berpartisipasi dalam pembangunan daerah lewat dana Corporate Social Responsibility (CSR). Sayangnya, realita di lapangan justru berbanding terbalik. Pemerintah Kabupaten Ngawi dinilai tidak memberi perlindungan ataupun ruang usaha yang memadai bagi perusahaan lokal.
“Terbukti perusahaan luar daerah yang bergerak dalam bidang suplier material infrastruktur malah yang menyuplai ke desa-desa di Ngawi,” ujar seorang marketing perusahaan lokal yang enggan disebutkan namanya kepada Harian7.com.
Saat dikonfirmasi via pesan WhatsApp, Kepala Bidang Inovasi BAPPEDA Ngawi, Nurul, mengungkapkan bahwa perusahaan luar yang masuk ke Ngawi tidak berpartisipasi dalam bentuk CSR kepada Pemkab Ngawi.
Ketika ditanya lebih lanjut mengenai alasan banyak desa di Ngawi menggunakan produk dari luar daerah, serta apakah ada koordinasi antara BAPPEDA dan OPD terkait seperti Bapemas Pemdes, Nurul mengaku akan menindaklanjuti.
“Untuk perusahaan di Ngawi, belum semua ikut program TJSP. Nanti akan kami sounding-kan, semoga bisa bergulir ke depannya,” jelas Nurul.
Terkait maraknya perusahaan luar yang menyuplai material seperti betonisasi, paving, dan lainnya, Nurul menjawab, “Ya mas, nanti kami akan koordinasikan dulu dan akan kami laporkan kepada pimpinan,” ungkapnya. (*)
Tinggalkan Balasan