HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Peringati HUT Ke-78 Sekaligus Hari Guru Nasional, PGRI dan Dindikpora Temanggung Adakan Seminar Stop Bullying

 Penulis : Ratmaningsih

Kontributor : Temanggung

Kapolres Temanggung AKBP Ary Sudrajat, SH.SIK.MH. ketika menyampaikan materi kegiatan. 

TEMANGGUNG | HARIAN7.COM – Belum lama ini perundungan atau bullying banyak terjadi di dunia pendidikan. Hal ini menjadi perhatian sendiri bagi pemerintah untuk menyikapi supaya bisa dicegah sehingga tidak ada lagi anak yang menjadi korban. Dalam rangka HUT PGRI ke-78 dan Hari guru nasional, PGRI Kabupaten Temanggung bekerjasama dengan Dinas Kepemudaan dan Olahraga mengadakan Seminar Pendidikan karakter anti bullying dengan tema: Bullying Meninggalkan Luka Tak Kasat Mata“. Bertempat di gedung sasana budaya, Maron, Temanggung, Rabu (9/11/2023).

Menghadirkan Drs. Hary Agung Prabowo, MM selaku PJ Bupati, Ketua PGRI propinsi Jawa Tengah, Drs. Muhdi, S.H, M.Hum dan Doktor Susanto, M.Si Mantan Ketua KPAI pusat, Kapolres Temanggung, AKBP Ary Sudrajat, SH.SIK.MH. Seminar diikuti kurang lebih 500 peserta merupakan guru dan Kepala Sekolah TK, SD, SMP.

Baca Juga:  Wujud Dukungan Penuh Pada Muhaimin Iskandar, Komunitas Peduli Perubahan Adakan Deklarasi

Sebagai pembicara pertama yaitu Kapolres Temanggung. Dalam hal ini kurang lebihnya menyampaikan bagaimana kepolisian mengupayakan pencegahan dengan upaya preventif melalui spanduk, dengan Seminar dan kegiatan seperti hari itu, dan dengan penegakan hukum. Hal tersebut merupakan langkah terakhir atau final  yang tidak diharapkan, dan jangan sampai terjadi. Untuk itu Kapolres berharap adanya kebersamaan untuk stop bullying di Temanggung ini.

Sementara itu Dr. Susanto, M.Si mengatakan, Kata kuncinya adalah sengaja dan dilakukan berulang ulang dan pelaku berusia dewasa. 

“Bullying Ada 3 yaitu fisik, verbal dan mental atau psikologis. Cyber Bullying berdampak jangka panjang bagi kehidupan anak,”ungkapnya.

Baca Juga:  Terdakwa Money Politics Pilkada Temanggung Divonis 3 Tahun, LBH Temanggung Ajukan Banding

Kejadian seperti ini rentan dan yang menjadi korban adalah anak yang punya keunggulan, anak yang tidak punya teman, anak yang terlihat lemah, anak yang disukai di sekolah, anak kebutuhan khusus, anak yang punya kaleunika dan anak yang kurang bersosialisasi. tentang bullying sexual , meskipun suka sama suka tetap tidak akan menghilangkan unsur pidana.

“Untuk itu perlu deteksi dini dengan cara kenali tanda dan gejalanya, seperti  anak mengalami mimpi buruk tanpa penyebab yang jelas, Anak lebih banyak melamun, ada perubahan pola makan, perubahan mood secara tiba- tiba mudah tersinggung dan merasa tidak aman. Seharusnya tumbuhkan pelajar pelajar pelopor anti bullying,” beber Dr. Susanto.

Sementara itu Agus Sujarwo, AP, M.M, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Temanggung mengatakan bahwa perilaku bullying menyebabkan anak tidak dapat memaknai proses pembelajaran karena dibenaknya hanya ada bagaimana cara membalas. 

Baca Juga:  Dua Rumah Warga Jumo Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

“Bullying adalah salah satu dosa besar di dunia pendidikan, maka mari kita menjadi role model melalui pendidikan Karakter,” tuturnya.

Harapan dari kegiatan ini adalah  bullying di Kabupaten Temanggung tidak akan terjadi  dan agar kegiatan ini didukung oleh Pemerintah Kabupaten Temanggung, melalui gerakan masyarakat dibawah tim penggerak PKK sehingga akan tercipta desa dan kelurahan ramah anak.

Karena bersamaan dengan acara kedinasan, Pejabat Bupati, Hary Agung Prabowo yang sedianya menjadi pembicara  tidak bisa menghadiri acara tersebut. sebagai penutup, dilakukan sesi tanya jawab supaya terjadi interaksi antara pembicara dan peserta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

TERKINI

error: Content is protected !!