Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas Dinobatkan sebagai Pelopor Kemandirian Pesantren Indonesia
BANDUNG | HARIAN7.COM – Dalam acara Expo Kemandirian Pesantren 2024 yang berlangsung di Trans Studio Mall Bandung pada Kamis, (10/10/2024), Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menerima penghargaan sebagai Pelopor Kemandirian Pesantren Indonesia dari Forum Ekonomi Pesantren Indonesia (FEPI). Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi terhadap kontribusinya dalam memajukan pesantren di tanah air.
Ketua Umum FEPI, Badrus Syamsi, menyatakan, “Hari ini, Gus Yaqut, tidak ada alasan lain, kami ingin menganugerahkan kepada Gus Yaqut sebagai Pelopor Kemandirian Pesantren Indonesia.” Ia menekankan bahwa di bawah kepemimpinan Gus Yaqut, perhatian pemerintah terhadap pesantren telah meningkat secara signifikan.
“Sejak Indonesia merdeka, baru zaman Gus Menteri Yaqut, pesantren betul-betul mendapat perhatian yang luar biasa, sehingga 3.600 pesantren menerima bantuan inkubasi bisnis,” ungkap Badrus.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, yang akrab disapa Gus Men, menjelaskan bahwa pemerintah telah memberikan bantuan inkubasi bisnis kepada 3.600 pesantren melalui program Kemandiran Pesantren.
“Itu masih kurang jauh, karena total pesantren di negeri ini ada sekitar 42.000. Tetapi, insya Allah, semua memang harus ada awalnya. Jika kita sudah bisa mulai dari 3.600 pesantren, itu sudah sangat luar biasa,” kata Gus Men.
Program Kemandirian Pesantren ini meliputi pelatihan, bimbingan, penyediaan modal, serta akses pemasaran produk.
“Kita mulai dari hulu sampai ke hilir. Pelatihan kita berikan, pilihan bisnisnya kita sediakan, modal kita berikan, hingga kita juga menyiapkan pasar bagi produk-produk pesantren,” tambahnya.
Gus Men menjelaskan bahwa inisiatif ini berawal dari keprihatinan Presiden Joko Widodo terhadap kondisi ekonomi pesantren.
“Beliau mengatakan, pesantren ini jasanya besar terhadap negara, tetapi perhatian negara kita masih kurang, terutama soal ekonomi. Bagaimana agar pesantren bisa mandiri secara ekonomi sehingga dalam aktivitas pembelajaran dan dakwah tidak tergantung pihak lain,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Gus Men juga melaporkan kepada Presiden Jokowi mengenai perkembangan program Kemandirian Pesantren yang diharapkan dapat terus berlanjut.
“Saya melaporkan kepada beliau beberapa waktu yang lalu ketika pembukaan MTQ di Kalimantan Timur, dan beliau berharap program ini akan dilanjutkan,” jelasnya.
Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Dirjen Pendidikan Islam Abu Rokhmad, Dirjen Bimas Buddha Supriyadi, Dirjen Bimas Hindu I Nengah Duija, serta Kepala Kanwil Kemenag Jawa Barat Ajam Mustajam dan staf khusus Menteri Agama Abdul Rochman. Kegiatan ini menegaskan komitmen pemerintah dalam memberdayakan pesantren sebagai pilar penting dalam pembangunan masyarakat Indonesia.(Ril/HMS)
Tinggalkan Balasan