HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Kemenkeu Gelar Diskusi Publik RAPBN 2019, Sudah Sehat dan Adilkah Belanja Kita

Jakarta,harian7.com – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyelenggarakan Diskusi Publik Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2019 dengan tema “RAPBN 2019 Sudah Sehat dan Adilkah Belanja Kita?” di Hotel Mandarin Oriental Jakarta pada Rabu (05/09/2018).

Dalam acara acara tersebut, Direktur Jenderal (Dirjen) Anggaran Kemenkeu Askolani menjelaskan, Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2019 menetapkan fokus utama kepada empat hal. Pertama, peningkatan investasi di bidang pendidikan untuk meningkatkan kualitas SDM. Kedua, penguatan program perlindungan sosial. Ketiga, akselerasi pembangunan infrastruktur untuk pemerataan pembangunan dan pemanfaatan berbagai potensi ekonomi daerah. Keempat, reformasi birokrasi melalui simplifikasi dan kemudahan investasi dan ekspor.

Baca Juga:  Akibat Erupsi Gunung Marapi, Bandara Internasional Minangkabau Tutup Sementara

“Kami sangat percaya bisa meningkatkan income dari perpajakan dan PNBP kita, kami bisa alokasikan anggaran sosial, pendidikan, kesehatan, SDM dan juga infrastruktur. Kita akan melihat dampak positif dari perekonomian kita,” ungkapnya.

Baca Juga:  Buron 19 Tahun, Terpidana Korupsi Rp 35,9 Miliar Nader Thaher Ditangkap di Bandung

Pada kesempatan yang sama, Direktur Center of Reform on Economic (CORE) Pieter Abdullah menilai, RAPBN 2019 yang disusun pemerintah cukup sehat namun masih rentan dengan defisit anggaran yang masih bisa melebar.

Menurutnya, RAPBN 2019 masih sangat tergantung pada realisasi penerimaan pajak dan realisasi belanja negara sedangkan realisasi belanja negara sangat dipengaruhi oleh nilai tukar rupiah.

Baca Juga:  Stafsus Menag Ajak Pemuda Jadi Pelopor Dialog Umat yang Jujur dan Realistis

“Optimalisasi APBN kita perlu ubah sinergi antara otoritas lembaga di luar pemerintah. Intinya adalah agar supaya anggaran di pemerintah lebih optimal pemanfaatannya karena juga ada anggaran di luar APBN yang bisa digabungkan dengan APBN supaya lebih efisien dan efektif,” harapnya.

Sementara itu, ekonom sekaligus Rektor Universitas Atma Jaya Prasetyantoko mengharapkan kondisi perekonomian global ke depannya lebih kondusif agar realisasi APBN dapat tercapai. (Fat/hms Menkeu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!