Mengenang Sang Pilot: Tabur Bunga di Lokasi Jatuhnya Helikopter Baharkam Polri di Belitung Timur
![]() |
Istimewa. |
BELITUNG | HARIAN7.COM – Dirpolairud Polda Bangka Belitung melaksanakan upacara tabur bunga di lokasi jatuhnya helikopter Baharkam Polri jenis NBO 105/P-1103. Acara ini digelar di Perairan Karang 3, Manggar, Belitung Timur, untuk memberikan penghormatan terakhir kepada pilot helikopter, Kompol Anumerta Arif Rahman Saleh.
“Telah dilaksanakan kegiatan pelarungan bunga dalam rangka penghormatan terakhir kepada arwah pilot Helikopter Baharkam Polri seri NBO 105/P-1103, Kompol Anumerta Arif Rahman Saleh,” ujar Kakorpolairud Baharkam Polri, Irjen Pol Mohammad Yassin Kosasih pada Kamis (25/7/2024).
Yassin menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa semangat dan kepedulian kepada sesama anggota Polri, serta meningkatkan rasa nasionalisme dalam menjalankan tugas dan pengabdian.
Sebelumnya, helikopter tersebut hilang kontak di perairan Bangka Belitung pada Minggu (27/11/2022) siang. Helikopter itu tengah melakukan penerbangan ferry flight dari Polda Kalimantan Tengah menuju Mako Ditpoludara Korpolairud Baharkam Polri. Diduga, helikopter hilang setelah menembus awan cumulonimbus (CB).
Operasi SAR tahap kedua dibuka kembali untuk mencari jasad Arif Rahman Saleh yang belum ditemukan. Pada pencarian tahap pertama, Tim SAR menemukan tiga orang kru berikut serpihan helikopter. Namun, jasad Arif Rahman Saleh tidak ditemukan meski pencarian dilakukan selama 10 hari.
Dalam operasi SAR tahap kedua, tim menemukan tumpukan besi yang identik dengan helikopter jatuh tersebut di kedalaman 18 meter di bawah laut. Ketika melakukan penyelaman pada Minggu (21/7/2024), tim berhasil mencapai badan helikopter, namun tidak menemukan jasad Arif di dalamnya.
Penyelaman selama 37 menit itu mengungkap bahwa korban tidak berada di dalam badan helikopter, termasuk wearpack yang dipakainya. Petugas sempat menduga siluet biru yang terlihat pada penyelaman sebelumnya adalah wearpack milik Arif, tetapi ternyata itu adalah dinding helikopter yang melambai-lambai karena efek ombak.
Berdasarkan pencarian dengan metode penyelaman selama tujuh hari (17-23 Juli), petugas akhirnya memastikan bahwa korban tidak berada di dalam helikopter. Tim gabungan kemudian menutup operasi pencarian tahap kedua dan menggelar upacara tabur bunga di lokasi penemuan bangkai helikopter.(Yuanta)
Tinggalkan Balasan