HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Natal di PGDI Temanggung, Jemaat Diajak Kembali ke Makna Kelahiran Yesus

Laporan: Ratmaningsih

TEMANGGUNG | HARIAN7.COM – Hujan deras yang mengguyur Kota Temanggung tak menyurutkan langkah jemaat Gereja Pantekosta di Indonesia (PGDI). Lebih dari 2.650 orang memadati gereja di Jalan S. Parman, Kamis malam, 25 Desember 2025, untuk merayakan Natal bersama.

Ruang utama gereja, aula, hingga halaman dipenuhi jemaat. Ibadah berlangsung khidmat. Perayaan dibuka dengan puji-pujian, dilanjutkan khotbah yang disampaikan Pendeta Titus Juwono. Dalam khotbahnya, ia mengajak jemaat menengok kembali peristiwa Natal pertama, kelahiran Yesus Kristus dalam kesederhanaan.

Baca Juga:  Tahun 2021 Anggaran Penanganan Covid 19 di Temanggung Akan Digelontorkan Rp10 Miliar

“Kembali ke natal pertama, itulah tema natal kita tahun ini, kita mengenang kelahiran Yesus Kristus kira-kira 2000 tahun yang lalu didalam kesederhanaan sebagai bayi di kandang domba, dibaringkan dalam palungan hina. Kita akan merefleksikan natal itu tidak hanya dalam sukacita. Dari situlah pihak gereja ingin mengajak semua umat protestan untuk bisa mengambil hikmahnya. Ini adalah puncak perayaan natal yang sebelumnya juga sudah ada perayaan umum,” kata Titus.

Baca Juga:  Patroli Skala Besar Polresta Pati Usai Paripurna Hak Angket: Jaga Kondusivitas, Redam Isu Liar

Menurutnya, perayaan Natal tahun ini menjadi puncak rangkaian kegiatan yang sebelumnya telah dilaksanakan oleh masing-masing departemen dan kelompok usia jemaat. Tema “kembali ke Natal pertama” dipilih untuk mengingatkan makna kelahiran Yesus dan nilai kesederhanaan yang menyertainya.

Baca Juga:  Gagal Panen Akibat Banjir, Pemprov Jateng dan Kementan Bantu Petani di Grobogan

Ia berharap perayaan Natal membawa damai dan sukacita, sekaligus menjadi ruang refleksi bagi jemaat dalam kehidupan sehari-hari.

Usai ibadah, acara dilanjutkan dengan pagelaran nyanyian, tarian, dan drama yang dibawakan jemaat remaja. Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung aman dan tertib dengan pengamanan dari kepolisian, aparat setempat, serta sejumlah komunitas yang turut menjaga kondusivitas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!