HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Bupati Kudus Terinspirasi Desa Penglipuran, Ingin Menara Kudus Jadi Ikon Wisata Budaya Jawa Tengah

Laporan: Tambah Santoso

KUDUS | HARIAN7.COM – Bupati Kudus Sam’ani Intakoris melihat potensi besar kawasan Kompleks Menara Kudus untuk berkembang menjadi destinasi wisata budaya unggulan, seperti halnya Desa Adat Penglipuran di Bali.

Inspirasi itu muncul saat Sam’ani melakukan kunjungan kerja ke Desa Penglipuran, Kecamatan Bangli, Bali, Sabtu (1/11/2025). Ia mengaku terkesan dengan konsep penataan desa adat yang menonjolkan pelestarian budaya, keterlibatan warga, serta kemandirian ekonomi lokal.

“Di Kudus juga ada kompleks Menara Kudus, areanya sempit, rumah-rumah berdempetan, tapi justru itu bisa jadi potensi besar kalau dikelola dengan konsep yang tepat,” ujarnya.

Baca Juga:  Komitmen Berantas Pekat Jenis Judi , Ketua DPRD Kab Semarang Apresiasi Satreskrim Polres Semarang

Menurutnya, daya tarik utama Desa Penglipuran tak hanya pada keindahan arsitektur tradisional, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat lokal. Warga menjadi pelaku utama dalam menggerakkan ekonomi wisata, mulai dari penyewaan pakaian adat, kuliner khas, hingga kerajinan tangan.

“Wisata berbasis masyarakat seperti ini bisa kita tiru di Kudus, tentu dengan menyesuaikan kearifan lokal dan karakter budaya Menara Kudus,” tambah Sam’ani.

Ia menilai, penerapan konsep serupa dapat menjadikan Menara Kudus sebagai ikon wisata budaya Jawa Tengah. Lebih jauh, Sam’ani berencana mengintegrasikannya dengan destinasi di sekitar Kudus seperti Jepara dan Karimunjawa agar terbentuk paket wisata lintas daerah yang saling menguatkan.

Baca Juga:  Hamzah Pastikan Partai Koalisi Gak Akan Cawe-cawe Terkait Mutasi Pejabat

“Kalau dikemas satu paket wisata, orang bisa datang ke Kudus untuk wisata religi dan budaya, lalu lanjut ke Jepara dan Karimunjawa untuk wisata alam. Ini peluang besar,” katanya.

Dalam kunjungannya ke Penglipuran, Sam’ani juga mencicipi kuliner khas seperti oseng pakis, yang disebutnya mirip dengan pecel pakis Kudus. Ia pun terkejut menemukan tanaman parijoto dan pohon dewandaru, dua tanaman yang menjadi simbol religius masyarakat Kudus.

Baca Juga:  Katering Haji Juga Jadi Sorotan! LAPK MN dan Elbeha Barometer Apresiasi KPK Tangani Dugaan Korupsi Kuota Haji

“Ternyata di sini juga ada parijoto dan dewandaru, sama seperti di Kudus. Rasanya seperti di rumah sendiri,” ungkapnya sambil tersenyum.

Kunjungan kerja tersebut menjadi bagian dari upaya Bupati Kudus memperkuat arah pembangunan sektor wisata berbasis budaya, kearifan lokal, dan pemberdayaan masyarakat.

“Kalau di sini bisa menjaga budaya dan ekonomi berjalan harmonis, saya yakin Kudus juga bisa. Potensinya besar, tinggal bagaimana kita menatanya agar tetap lestari,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!