Batik hingga Basreng, Produk Warga Binaan Jadi Primadona di Expo Salatiga
Laporan: Muhamad Nuraeni
SALATIGA | HARIAN7.COM – Sentuhan kreatif tak mengenal batas, bahkan di balik jeruji besi. Sejumlah karya warga binaan dari berbagai lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan di Jawa Tengah tampil memikat dalam ajang Salatiga UKM Expo Festival Gastronomi 2025 yang digelar di Taman Wisata Sejarah Kota Salatiga.
Produk yang dihasilkan beragam — mulai dari kain batik, sarung goyor, keset, sandal, hingga olahan makanan seperti basreng dan keripik pisang. Tak hanya itu, karya lain berupa pernak-pernik, baju, serta aneka kerajinan tangan turut menjadi daya tarik pengunjung.
Deretan produk tersebut merupakan hasil karya warga binaan dari Rutan Salatiga, Lapas Semarang, Lapas Purwodadi, Lapas Slawi, Lapas Pati, Rutan Boyolali, Rutan Jepara, dan sejumlah lapas lain di Jawa Tengah.
Kepala Rutan Salatiga, Anton Adi Ristanto, mengatakan keikutsertaan dalam pameran ini merupakan bentuk nyata komitmen pembinaan dan pelayanan kepada warga binaan.
“Ini menjadi komitmen dan salah satu target kinerja setahun bergerak berdampak kami tahun ini, bahwa Rutan dengan berbagai macam hasil ditampilkan dalam acara Salatiga UKM Expo,” kata Anton, Kamis (30/10).
Anton menambahkan, berbagai produk yang ditampilkan mencerminkan semangat produktivitas dan kreativitas warga binaan yang patut diapresiasi.
“Ini sangat luar biasa, berbagai macam produk dihasilkan oleh warga binaan seperti kain batik, sarung goyor, sapu, baju, pernak-pernik keset, hingga olahan makanan seperti basreng, keripik pisang,” jelasnya.
Lebih jauh, Anton berharap keterampilan yang diperoleh warga binaan selama masa pembinaan dapat menjadi bekal kemandirian setelah bebas nanti.
“Dengan adanya dukungan dari masyarakat yang sangat antusias dan positif, ke depan tentunya program pelatihan akan terus digalakkan dengan tujuan membekali keterampilan pada warga binaan sekaligus dapat menjadi peluang untuk membuka usaha,” lanjutnya.
Produk hasil karya warga binaan ini tidak hanya dipamerkan, tetapi juga bisa dibeli langsung oleh pengunjung atau dipesan untuk keperluan komersial. Selain memberi penghasilan tambahan bagi warga binaan, kegiatan ini juga berkontribusi pada penerimaan negara bukan pajak (PNBP).
“Hasil karya warga binaan ini secara langsung dapat dibeli pengunjung maupun dipesan, sehingga memberikan dampak ekonomis bagi warga binaan yang mendapat premi sekaligus sumbangsih pada pemerintah melalui PNBP,” pungkas Anton.(*)












Tinggalkan Balasan