HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Asmaul Husna Menggema di Langit Salatiga: Ribuan Santri Cilik Meriahkan Hari Santri Nasional 2025

Laporan: Muhamad Nuraeni

SALATIGA | HARIAN7.COM – Suasana Lapangan Pancasila, Kota Salatiga, berubah semarak pada Rabu pagi (22/10/2025). Ribuan suara anak-anak menggema lembut, melantunkan asmaul husna dengan gerakan indah yang mencuri perhatian ribuan peserta apel Hari Santri Nasional (HSN) 2025.

Penampilan unik itu datang dari 2.320 anak Raudhatul Athfal (RA) dan Taman Kanak-kanak (TK). Dengan busana seragam putih-hijau dan senyum polos yang tulus, mereka menjadi simbol kesucian dan semangat santri sejak usia dini.

Tak hanya lantunan asmaul husna, sejumlah penampilan lain ikut memeriahkan peringatan HSN, di antaranya atraksi pencak silat Pagar Nusa dan berbagai kreasi santri dari pesantren-pesantren di Salatiga.

Kepala Sekolah RA Annida Salatiga, Fitri Yaniwidyayanti, S.Pd.I, mengaku terharu melihat antusiasme anak-anak didiknya.

Baca Juga:  SALUT Salatiga, Mempercepat Transformasi Layanan Pendidikan UT di Era Digital

“Mengingat perjuangan santri dan ulama yang dulu ikut berjuang untuk kemerdekaan Indonesia, sudah selayaknya kita ikut hormat acara Hari Santri Nasional. Alhamdulillah tahun ini RA Annida turut memeriahkan acara hari santri. Saya bersyukur acara berjalan dengan lancar dan anak-anak semuanya mengikuti kegiatan senam anak sholeh dan asmaul husna dengan semangat,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua PCNU Kota Salatiga, Muslikh, menuturkan bahwa apel HSN kali ini diikuti oleh 9.999 santri. Angka itu bukan sekadar kebetulan, tapi penuh makna filosofis.

“Angka sembilan itu menyimbolkan sembilan bintang NU, yang terdiri dari empat pilar NU, yaitu struktur NU, pondok pesantren, sekolah, dan masyarakat umum,” jelasnya.

Menurut Muslikh, Hari Santri bukan hanya peringatan sejarah, tapi juga momentum untuk meneguhkan semangat kebangsaan.

Baca Juga:  UKSW Rayakan Dies Natalis ke-68, Perjalanan Indonesia Mini Menuju Kelas Dunia

“Santri harus berperan penting dalam perjuangan meneruskan kemerdekaan Indonesia. Selain menguasai ilmu agama, santri juga wajib menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,” tegasnya.

Ketua Panitia HSN, Wahidin, menambahkan, semangat santri masa kini harus menembus batas-batas lokalitas.

“Santri-santri tidak hanya bergerak di lokal, namun harus bisa berperan dalam kehidupan dunia. Entah di kancah ASEAN, Asia, dan dunia,” katanya.

Ia juga berjanji, tahun-tahun mendatang, peringatan HSN di Salatiga akan dikemas lebih inovatif.

“Ke depan akan ada apresiasi khusus bagi santri berprestasi di bidang umum. Karena santri bukan hanya ahli agama, tapi juga bisa unggul di bidang lain,” ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Salatiga Robby Hernawan menegaskan komitmen pemerintah kota dalam mendukung perkembangan santri dan pesantren.

Baca Juga:  Buntut Polemik 6 Sertifikat di Desa Gentan Kranggan, Keluarga Kejar Kades untuk Tanggung Jawab

“Kita harapkan pesantren itu menerapkan suasana lingkungan pesantren yang hijau. Kita juga akan bentuk peraturan daerah yang mengatur tentang pendidikan santri di pesantren,” kata Robby.

Robby menambahkan, Pemkot telah bekerja sama dengan pondok pesantren untuk membantu santri yang belum bisa menempuh pendidikan formal agar dapat mengikuti program penyetaraan.

“Program MBG (Makan Bergizi Gratis) juga sudah melibatkan para santri,” ujarnya.

Dengan penuh keyakinan, Robby menutup sambutannya.

“Kami berharap santri menjadi penggerak kemajuan Indonesia dan agen perubahan, berlandaskan akhlak yang karimah.”

Hari Santri Nasional 2025 di Salatiga pun tak sekadar menjadi perayaan, melainkan sebuah pesan kuat bahwa semangat santri tidak lekang oleh zaman, dari lantunan asmaul husna anak-anak hingga tekad untuk membawa Indonesia semakin maju.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

Berita Lainya

error: Content is protected !!