HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Inspektorat Kudus Ngebut, 221 Program Pengawasan Hampir Rampung

Laporan: Tambah Santoso

KUDUS | HARIAN7.COM – Inspektorat Daerah Kabupaten Kudus tahun ini tampil beda. Tak lagi sekadar jadi penonton, lembaga pengawas internal itu menggeber 221 program pengawasan sekaligus. Hingga September 2025, progresnya sudah tembus 80 persen, jauh lebih cepat dari jadwal. Targetnya, rampung pada pekan kedua Desember 2025.

Kepala Inspektorat Kudus, Eko Djumartono, menegaskan audit tahun ini bukan rutinitas tahunan belaka.

Baca Juga:  HUT Bhayangkara ke-79, Presiden Prabowo: Polri Harus Jadi Garda Terdepan Jaga Kedaulatan dan Kesejahteraan Rakyat

“Kami tidak hanya mengejar angka target, tetapi juga kualitas pengawasan. Potensi penyimpangan harus diungkap dan rekomendasi ditindaklanjuti cepat,” ujarnya kepada Harian7.com, Senin (29/9/2025).

Program pengawasan itu meliputi audit keuangan, audit kinerja, pendampingan tata kelola pemerintahan desa, hingga monitoring tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan. Praktis, seluruh OPD dan pemerintahan desa kini masuk radar Inspektorat.

Menurut Eko, setiap temuan penyimpangan langsung diberikan rekomendasi tindak lanjut.

Baca Juga:  Polda Jateng Kabulkan Permintaan Penangguhan Penahanan Terhadap Mahasiswa Penghina Presiden Melalui Medsos

“Kami mendorong seluruh unit kerja disiplin mengikuti rekomendasi Inspektorat tepat waktu. Tata kelola pemerintahan harus semakin akuntabel,” tegasnya.

Gerak cepat ini disebut-sebut sebagai “tes integritas” bagi pemerintah desa maupun OPD di Kudus. Publik menanti hasil audit yang bukan sekadar formalitas laporan, tapi benar-benar membuka fakta dan memaksa perbaikan nyata.

Pengamat tata kelola pemerintahan menilai langkah agresif ini bisa jadi “shock therapy” bagi pihak yang selama ini abai terhadap tindak lanjut audit.

Baca Juga:  Ditengah Gentingnya Virus Corona, Warga Dua Desa di Kec Pabelan Resah Adanya Pekerja Proyek Rest Area Tol Bawen-Salatiga KM 456 Bekeliaran

Dengan capaian progres 80 persen per September, Inspektorat optimistis seluruh program pengawasan bisa rampung lebih cepat dari target Desember 2025. Laporan akhir pun dijadwalkan segera diserahkan kepada pimpinan daerah.

Percepatan ini, kata Eko, adalah sinyal kuat bahwa pengawasan bukan sekadar angka, melainkan upaya sistematis mencegah kebocoran anggaran dan penyimpangan tata kelola.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!