HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Perbatasan Membara! 12 Tewas, 31 Luka Akibat Serangan Militer Kamboja ke Thailand

BANGKOK | HARIAN7.COM – Suasana panas di perbatasan Thailand-Kamboja meledak jadi bentrokan berdarah! Kementerian Kesehatan Thailand melaporkan, Kamis (24/7), jumlah korban tewas akibat serangan militer Kamboja di sejumlah wilayah Thailand bertambah menjadi 12 orang.

Dalam keterangan resminya, Kemenkes Thailand merinci, dari 12 korban jiwa tersebut, 11 di antaranya adalah warga sipil, sementara satu lainnya merupakan prajurit militer. Tak hanya itu, 31 orang juga mengalami luka-luka akibat gempuran militer Kamboja. “Mereka antara lain 24 warga sipil dan tujuh tentara,” demikian dilaporkan media setempat.

Baca Juga:  Duel Sengit di 4 Nations World Series 2025: Timnas Futsal Indonesia Berjuang Lawan Raksasa Dunia

Bentrokan pecah saat pasukan militer kedua negara saling serang di wilayah perbatasan. Thailand mengklaim telah meluncurkan jet tempur F-16 untuk menyerang situs-situs militer Kamboja sebagai respons atas tembakan dari pihak Kamboja ke wilayah Thailand.

Baca Juga:  Kematian Pemimpin Hamas Memicu Serangan Israel, Ketegangan Timur Tengah Kian Memuncak

Ketegangan ini langsung direspons serius oleh pemerintah Thailand. Kementerian Luar Negeri negeri Gajah Putih itu mendesak agar Kamboja segera menghentikan serangan. Perdana Menteri sementara Thailand, Phumtham Wechayachai, juga buka suara. “Pertempuran harus dihentikan jika mau negosiasi,” tegasnya.

Namun di sisi lain, Kamboja punya klaim sendiri. Negeri tetangga itu menyatakan, serangan dilakukan karena Thailand lebih dulu memprovokasi kawasan perbatasan, terutama di sekitar wilayah kuil Ta Muen Thom yang memang kerap jadi titik panas konflik dua negara.

Baca Juga:  Di Balik Rencana Relokasi: Panitia Angket DPRD Salatiga Bongkar Akar Masalah Pasar Pagi

Sampai berita ini diturunkan, Kamboja belum mengumumkan jumlah korban di pihak mereka, baik yang tewas maupun luka. Konflik lama dua negara serumpun ini kembali menunjukkan tajinya, dan warga sipil pun kembali jadi korban utama.(Zen)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!