Pemkab Boyolali Luncurkan KKI QRIS: Dorong Digitalisasi dan Percepat Perputaran Ekonomi Lokal
BOYOLALI | HARIAN7.COM – Pemerintah Kabupaten Boyolali terus mendorong transformasi digital di sektor keuangan dengan meluncurkan Kartu Kredit Indonesia (KKI) QRIS Pemkab Boyolali, Selasa (29/7/2025).
Peluncuran yang digelar di Pendopo Gede Kabupaten Boyolali ini merupakan kolaborasi antara Pemkab Boyolali, Bank Jateng, dan Bank Indonesia, serta disiarkan langsung melalui kanal YouTube resmi Pemkab.
Langkah ini menjadi salah satu implementasi konkret dari program Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD) yang dicanangkan pemerintah pusat, sekaligus sebagai bentuk keseriusan daerah dalam mewujudkan efisiensi dan transparansi transaksi keuangan.
“Dengan adanya KKI ini, pemanfaatan anggaran bisa lebih cepat sehingga dampaknya bagi kesejahteraan masyarakat juga lebih cepat,” ujar Dwiyanto Cahyo Sumirat, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo.
Bank Indonesia, lanjut Dwiyanto, berperan aktif dalam penyediaan layanan mobile banking (m-Banking) yang akan digunakan setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam melakukan transaksi QRIS langsung dengan pelaku UMKM di Boyolali.
Satu akun m-Banking akan ditunjuk mewakili setiap OPD, dan bisa digunakan secara terintegrasi baik untuk kepentingan pribadi maupun dinas, dengan batas transaksi per pemindaian maksimal Rp 10 juta. Dwiyanto memastikan sistem ini telah dilengkapi fitur keamanan digital yang memadai.
“UMKM bisa cepat dapat uangnya, anggaran cepat terealisasi di awal tahun, lebih aman, lebih transparan, dan lebih handal,” tegasnya.
Sementara itu, Eko Tri Prasetyo, Direktur Digital dan Bisnis Konsumer Bank Jateng, menyambut baik inovasi ini. Menurutnya, Pemkab Boyolali telah menunjukkan kesiapan sebagai daerah yang adaptif terhadap digitalisasi transaksi keuangan.
“Bank Jateng siap mengelola KKI QRIS ini. Harapannya, transaksi dan nominal terus meningkat, serta Pemda bisa kami support terus untuk akselerasi digitalisasi,” ungkap Eko.
Dalam sambutannya, Bupati Boyolali Agus Irawan menginstruksikan seluruh OPD agar segera memulai transaksi digital dengan KKI QRIS. Menurutnya, ini akan mempercepat perputaran uang di masyarakat dan memperkuat ekonomi lokal.
“Transaksi digital itu lebih aman karena semua terekam jejaknya. Dan dengan QRIS ini, kita berharap perputaran perekonomian di Kabupaten Boyolali akan lebih meningkat lagi,” ujar Bupati Agus.
Ia juga menekankan bahwa dengan sistem digital ini, para UMKM tak perlu lagi menunggu pencairan melalui dokumen pertanggungjawaban, karena pembayaran bisa langsung diterima setelah transaksi dilakukan.
Sebagai penutup acara, Sekda Boyolali Wiwis Trisiwi Handayani mempraktikkan langsung transaksi menggunakan KKI QRIS di hadapan seluruh perwakilan OPD. Aksi ini menjadi contoh nyata dan simbol komitmen Pemkab dalam mendorong budaya transaksi non-tunai di lingkup birokrasi.(Hms)
Tinggalkan Balasan