Intip Sibuknya Persiapan Puncak Buka Luwur Nyai Gede Siti Syarifah Aminah, Tradisi Sarat Makna yang Tetap Dilestarikan Warga Kaliwungu Kudus
Laporan: Tambah Santoso
KUDUS | HARIAN7.COM – Hiruk-pikuk jelang acara buka luwur dan haul Nyai Gede Siti Syarifah Aminah mulai terasa di Desa Kaliwungu, Kabupaten Kudus. Punden tempat peristirahatan sosok tokoh perempuan yang diyakini sebagai pengikut Sunan Kudus ini mulai dipercantik. Mulai dari pengecatan dinding, pemasangan lampu penerangan, hingga bersih-bersih lingkungan dilakukan oleh warga dan panitia yang bahu-membahu menyukseskan hajatan budaya ini.
Pantauan Harian7.com pada Senin (7/7), sejumlah tukang terlihat sibuk dengan pekerjaan masing-masing di sekitar Punden Nyai Gede Siti Syarifah Aminah yang berada di Dukuh Gerung RT 03 RW 03, tepatnya di belakang Masjid Jami Al Husna. Puncak acaranya akan digelar mulai Rabu, 9 Juli, dengan kirab budaya dan ditutup Kamis malam (10 Juli) dengan pengajian umum bersama Kyai Abdul Hadi dari Kudus.
Menariknya, peserta kirab budaya akan memperebutkan hadiah senilai total Rp 4 juta dari panitia. Hal itu menambah semarak acara yang telah menjadi agenda tahunan warga Kaliwungu sejak tiga tahun terakhir.
“Alhamdulillah jelang kirab, sampai hari ini sudah delapan puluh persen mulai dari persiapan dapur, gantikan luwur dan teknis lainnya lalu tinggal dua puluh persen lagi. InsyaAllah jelang acara dimulai dipastikan sudah selesai,” ungkap Ketua Punden, Ali Fatkan, kepada Harian7.com, Senin (7/7/2025).
Fatkan memaparkan, kirab akan dimulai dari punden dan menyusuri beberapa dukuh sejauh 2 kilometer. Sebanyak 16 gunungan aneka bentuk akan diarak oleh warga sebelum akhirnya diperebutkan di akhir acara.
“Untuk kirab star dari punden yang menyusuri beberapa dukuh. Sebanyak 16 gunungan berbagai macam bentuk nantinya akan diarak warga, meski jarak tempuhnya kurang lebih 2 kilometer warga pun antusias semangat gotong royong berpartisipasi membawa gunungan sebelum diperebutkan bersama-sama. Dan titik akhir di depan Masjid Jami Al Husna yang malam Jum’at nya ada pengajian,” bebernya.
Ia juga menjelaskan, kirab budaya ini merupakan simbol rasa syukur masyarakat kepada Tuhan atas hasil bumi dan rezeki yang diberikan.
“Tradisi ini adalah bentuk syukur warga atas kenikmatan hidup baik dari usaha, kesehatan, maupun kekayaan sumber daya alam yang dimiliki Desa Kaliwungu,” lanjut Fatkan.
Ada beberapa versi tentang sosok Nyai Gede Siti Syarifah Aminah. “Nyai Gede Siti Syarifah Aminah ini ada beberapa versi ada yang mengatakan beliau ini pendereknya Sunan Kudus atau istilah prajurit putri yang sudah pertempuran pada zaman dahulu kala. Beliau ini berdakwah ke arah barat tepatnya di Dukuh Gerung Desa Kaliwungu,” papar Fatkan.
Sebagai warisan budaya lokal yang tetap eksis di tengah modernisasi, tradisi ini diyakini warga mampu menjaga keseimbangan antara nilai spiritual, sosial, dan alam.
“Oleh karena itu, tradisi warisan leluhur ini akan terus kami lestarikan,” pungkas Fatkan.
Tinggalkan Balasan