HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

TEHERAN MEMBARA! Menlu Iran Tegas Tolak Perundingan dengan AS: “Belum Ada Pembicaraan Apa Pun”

TEHERAN | HARIAN7.COM – Situasi memanas di Timur Tengah, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi akhirnya buka suara dan membantah keras kabar bahwa Iran akan memulai kembali perundingan dengan Amerika Serikat (AS). Dalam wawancara panas yang disiarkan televisi nasional Iran Kamis malam, Araqchi menyebut keterlibatan AS dalam agresi militer Israel terhadap negaranya sebagai bentuk pengkhianatan terhadap jalur diplomatik.

“Tidak ada kesepakatan yang dibuat mengenai dimulainya kembali perundingan. Bahkan belum ada pembicaraan tentang perundingan. Subjek perundingan tidak perlu dipertanyakan lagi saat ini,” tegas Araqchi penuh amarah, menanggapi klaim sepihak Presiden AS Donald Trump soal rencana pertemuan pekan depan.

Baca Juga:  Jejak Hijau Negeri, Menyulam Kembali Jati Diri Bangsa: Nasib Petani di Persimpangan Kebijakan

Menurut Araqchi, sebelumnya Iran memang menjaga hak-hak rakyatnya dalam perundingan nuklir tak langsung dengan Washington. Namun, kekecewaan AS membuat negara adidaya itu berbalik arah, memilih langkah konfrontatif ketimbang diplomatik. Serangan militer yang dilancarkan AS, kata Araqchi, merupakan bentuk nyata dari penghianatan atas jalur dialog yang sempat dibangun.

Ketika ditanya soal kondisi program pengayaan nuklir Iran pascaserangan yang dilancarkan oleh AS dan Israel terhadap fasilitas nuklir strategis Iran, Araqchi tidak menutup-nutupi kerusakan yang terjadi. “Masih terlalu dini untuk melihat bahwa landasan sudah siap untuk negosiasi,” ujarnya diplomatis.

Baca Juga:  Sadis! Pria di Semarang Bunuh Ibu Kandung, Pelaku Ditangkap Setelah Lima Hari Bersembunyi

Ketegangan ini meletus hebat setelah rezim Zionis melancarkan agresi besar-besaran ke wilayah Iran pada 13 Juni, menyasar situs-situs militer, nuklir, dan bahkan permukiman warga. Puncaknya, AS ikut turun tangan dan menggempur tiga lokasi nuklir vital Iran—Natanz, Fordow, dan Isfahan—pada 22 Juni lalu.

Baca Juga:  Kasus Dugaan Rudapaksa Balita di Cijantung, Polisi Periksa 8 Saksi

Tak tinggal diam, Iran langsung membalas lewat Operasi True Promise III, serangan udara masif yang digencarkan Pasukan Dirgantara Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) dengan 22 gelombang rudal ke wilayah-wilayah pendudukan Israel. Serangan balasan tersebut disebut-sebut menimbulkan kerugian besar bagi rezim Zionis.

Kini, meski gencatan senjata resmi dimulai pada 24 Juni dan telah menghentikan pertempuran secara langsung, suhu politik dan diplomatik antara Iran, Israel, dan AS dipastikan masih membara.(Zis/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!