Ketua MA: Pengabdian Asmahwati, S.H., M.H. Cerminan Ketangguhan Hakim Perempuan di Balik Tantangan
TANJUNG KARANG | HARIAN7.COM — Sebuah kalimat bijak pernah mengatakan, “Pelaut ulung tidak lahir dari ombak yang tenang.” Ungkapan tersebut seolah menggambarkan perjalanan panjang dan penuh tantangan dari sosok Sang Pengadil Perempuan yang Tangguh, Ibu Asmahwati, S.H., M.H.
Julukan ini disematkan bukan tanpa alasan. Dalam acara Wisuda Purnabakti Ketua Pengadilan Tinggi Tanjung Karang, yang digelar di aula Pengadilan Tinggi Tanjung Karang pada Rabu, 16 April 2025, Ketua Mahkamah Agung (MA) Prof. Dr. Sunarto, S.H., M.H., menyampaikan langsung penghargaan setinggi-tingginya atas dedikasi Asmahwati selama 40 tahun mengabdi di lembaga peradilan.
“Wisuda purnabakti ini merupakan bentuk penghargaan atas pengabdian Ibu Asnahwati, S.H., M.H. di lembaga peradilan. Dalam setiap pengabdian, salah satu hal penting yang harus tertanam dalam diri kita adalah keikhlasan. Sebagaimana yang kita ketahui, mengabdi di lembaga peradilan tidaklah mudah, karena terdapat banyak tantangan yang dihadapi,” ujar Prof. Sunarto.
Menurut Sunarto, keikhlasan menjadi fondasi penting bagi aparatur peradilan dalam menghadapi godaan serta tantangan profesi, termasuk kesiapan melepas jabatan yang diemban kapan saja.
“Dengan Keikhlasan akan menjadi perisai bagi kita agar terhindar dari berbagai godaan dan tantangan. Dengan keikhlasan itu pula, kita senantiasa mempersiapkan diri untuk siap ditugaskan dimana saja dan kapan saja, bahkan dengan keikhlasan kita juga siap melepas jabatan yang dulu diamanatkan,” tambah mantan Wakil MA Bidang Yudisial tersebut.
Perjalanan karir Asmahwati sendiri bukanlah cerita singkat. Dimulai sejak tahun 1985 sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil dan Calon Hakim di Pengadilan Negeri Bogor, ia terus menapaki jenjang karir mulai dari Pengadilan Negeri Kalianda, Rangkasbitung, Bekasi, hingga Jakarta Selatan. Tahun 2005, Asmahwati dipercaya menduduki jabatan struktural di Pengadilan Negeri Pandeglang, hingga akhirnya di 2008 ia menjabat sebagai Wakil Ketua Pengadilan Negeri Bogor.
Karirnya semakin bersinar ketika dipromosikan menjadi Hakim Tinggi di Pengadilan Tinggi Tanjung Karang pada tahun 2009. Perjalanan pengabdian berlanjut ke Pengadilan Tinggi Jakarta, Badan Pengawasan Mahkamah Agung, hingga menduduki posisi strategis sebagai Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Banda Aceh pada 2017.
Tidak berhenti di sana, Asmahwati pun sempat menduduki kursi pimpinan di Pengadilan Tinggi Bangka Belitung, Pengadilan Tinggi Surabaya, dan akhirnya kembali ke Tanjung Karang sebagai Ketua Pengadilan Tinggi sejak tahun 2024.
Dalam sambutannya, Prof. Sunarto juga mengapresiasi kinerja Pengadilan Tinggi Tanjung Karang di bawah kepemimpinan Asmahwati. Ia mencatat capaian kinerja yang impresif sepanjang tahun 2024.
“Saya mengapresiasi kinerja Pengadilan Tinggi Tanjung Karang dalam memutus perkara. Sepanjang tahun 2024, Pengadilan Tinggi Tanjung Karang telah berhasil memutus 397 perkara pidana biasa, 24 perkara pidana khusus anak, 10 perkara tindak pidana korupsi, dan 5 perkara perdata. Berdasarkan laporan tahunan yang Saya terima, Pengadilan Tinggi Tanjung Karang telah berhasil menyelesaikan perkara dengan prosentase 100%, kecuali perkara pidana biasa yang mencapai 91,68%,” jelasnya.
Menutup sambutan, Sunarto menegaskan bahwa pengabdian panjang Asmahwati, apalagi sebagai seorang perempuan, bukanlah hal yang mudah.
“Pengabdian selama 40 tahun yang telah dipersembahkan oleh Ibu Asnahwati, S.H., M.H., bukanlah masa yang singkat. Tanggung jawab seorang pimpinan pengadilan tingkat banding tentu saja sangat berat. Apalagi diemban oleh seorang perempuan. Saya memahami, bagi seorang hakim perempuan pasti ada pertentangan antara mengedepankan karir atau keluarga. Oleh karenanya, Saya menyampaikan rasa hormat kepada ibu Asnahwati, S.H., M.H. yang telah berhasil melewati masa-masa pengabdian dengan penuh kesuksesan,” tutup Ketua Mahkamah Agung.
Acara wisuda purnabakti ini juga dihadiri oleh Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang Non Yudisial, para Ketua Kamar, pejabat eselon I Mahkamah Agung, Gubernur dan unsur Forkopimda, Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Tanjung Karang, para ketua Pengadilan Negeri di wilayah Tanjung Karang, serta Ketua Umum Dharmayukti Karini Mahkamah Agung dan undangan lainnya.(HM)
Tinggalkan Balasan