HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Gen Z Bosan dengan Smartphone, Feature Phone Kembali Naik Daun

GADGET | HARIAN7.COM – Di era digital yang semakin canggih, siapa sangka tren justru berputar ke arah sebaliknya? Gen Z, yang dikenal sebagai generasi serba digital, kini mulai bosan dengan smartphone dan melirik kembali feature phone alias ponsel jadul. Fenomena ini mulai terlihat di Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir.

“Saya pikir Anda bisa melihatnya dengan populasi Gen Z tertentu – mereka bosan dengan layar (smartphone),” kata Jose Briones, seorang influencer yang aktif mempromosikan tren ‘dumb phone’.

Tren ini membawa keberuntungan bagi HMD Global, perusahaan yang mengelola merek legendaris Nokia. Berkat tren nostalgia ini, penjualan feature phone di AS melonjak drastis, mencapai puluhan ribu unit per bulan sejak 2022. Meski penjualan smartphone global mengalami penurunan, ponsel jadul justru menemukan pasarnya.

Baca Juga:  Santri SMP RUQ Al Falah Raih Medali Emas di WYIIA 2024, Menggali Kearifan Lokal Melalui Inovasi Pendidikan

Pasar utama feature phone hingga kini masih didominasi oleh Timur Tengah, Afrika, dan India. Menurut laporan Counterpoint Research, negara-negara tersebut menyumbang 80% dari total pasar feature phone pada tahun lalu.

Pasar Smartphone di Indonesia: Antara Naik dan Turun

Sementara itu, pasar smartphone di Indonesia mengalami dinamika yang cukup menarik. Sejak beberapa tahun terakhir, daya beli masyarakat menurun, berdampak pada penurunan pengiriman smartphone sebesar 14,3% pada 2023, dengan hanya 35 juta unit yang masuk ke pasar.

Namun, secercah harapan muncul pada 2024. IDC dalam laporan Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker mencatat bahwa pasar smartphone di Indonesia mengalami pertumbuhan positif sebesar 15,5% secara tahunan (YoY), mencapai hampir 40 juta unit sepanjang tahun lalu.

Baca Juga:  Diduga Pengemudi Mengantuk, Toyota Corolla Tabrak Pohon di Salatiga

Pertumbuhan ini didorong oleh segmen ultra low-end (di bawah Rp 1,6 juta), yang didominasi oleh merek Transsion. Sementara itu, segmen kelas menengah (Rp 3,2 juta – Rp 9,8 juta) mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 24,9% YoY, dengan OPPO menjadi pemimpin di kategori ini.

Sebaliknya, smartphone premium dengan harga di atas Rp 10 juta mengalami penurunan drastis sebesar 9,2%. Salah satu penyebab utamanya adalah pelarangan penjualan iPhone 16 pada Q4 2024.

Di sisi teknologi, pangsa pasar 5G di Indonesia meningkat tajam dari 17,1% pada 2023 menjadi 25,8% pada 2024. Hal ini didorong oleh semakin banyaknya model smartphone yang mendukung jaringan 5G dengan harga lebih terjangkau.

Baca Juga:  Paul Kim Terkesan dengan Antusiasme Penggemar Indonesia, Janji Gelar Konser Tahun Depan

Apakah Feature Phone akan Jadi Tren di Indonesia?

Dengan dinamika pasar yang ada, pertanyaan besarnya: apakah tren feature phone juga akan melanda Indonesia? Meskipun belum ada indikasi kuat, meningkatnya kejenuhan terhadap smartphone serta tren minimalisme digital bisa membuka peluang bagi ponsel jadul untuk kembali mendapat tempat di hati konsumen Tanah Air.

Yang jelas, tren gadget terus berubah. Apakah kita akan melihat lebih banyak orang meninggalkan smartphone demi kehidupan yang lebih simpel? Kita tunggu saja perkembangannya.(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!