Bentrok Dua Perguruan Silat di Magetan, Remaja Madiun Jadi Korban Hantaman Batu
MAGETAN | HARIAN7.COM — Suasana Desa Madigondo, Kecamatan Takeran, Magetan, mendadak mencekam, Minggu (20/4). Usai gelaran acara halal bihalal, dua kelompok perguruan silat yang tak disebutkan namanya terlibat bentrok brutal. Massa dari dua kubu saling serang dengan lemparan batu hingga senjata tajam, membuat warga sekitar ketakutan dan memilih mengunci diri di rumah.
Dalam insiden panas yang nyaris berubah menjadi perang jalanan itu, seorang remaja asal Madiun menjadi korban. Bocah malang ini mengalami luka cukup serius di bagian wajah dan kaki akibat dihujani batu oleh lawan.
Kapolres Magetan, AKBP Raden Erik Bangun Prakasa, angkat bicara soal bentrokan ini. Ia mengungkapkan bahwa aparat gabungan dari Polres Magetan dan Kodim 0804/Magetan langsung melakukan langkah cepat dengan penyekatan di titik rawan.
“Kebetulan tadi ada acara halal bi halal di Kecamatan Takeran di Magetan, lalu selesai acara saat ketika akan kembali ke wilayah Kota Madiun terjadi hal tersebut. Alhamdulillah berkat kerja cepat aparat yang ada di lapangan, dibantu Kodim kami berhasil melakukan penyekatan dan kemudian massa beransur-ansur membubarkan diri,” ujar AKBP Raden Erik.
Tak ingin kerusuhan meluas, sebanyak 200 personel gabungan TNI-Polri dikerahkan ke lokasi. Berkat kehadiran aparat, massa dari kedua kubu akhirnya memilih mundur dan bentrokan berhasil diredam. Kapolres memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Pihak kepolisian juga berencana mempertemukan pimpinan dari kedua perguruan silat demi mencegah konflik berdarah berlanjut.
Hingga berita ini diturunkan, situasi di Desa Madigondo berangsur kondusif, namun aparat masih berjaga guna mengantisipasi kemungkinan gesekan susulan.(BS)
Tinggalkan Balasan