Pemkab Klaten Salurkan Bansos untuk 1.514 Pekerja Terdampak PHK Sritex

KLATEN | HARIAN7.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten menyalurkan bantuan sosial (bansos) kepada ribuan pekerja yang terdampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dari Sritex Group. Bantuan berupa paket sembako ini diberikan kepada 1.514 warga Klaten dalam acara yang digelar di Gedung Serbaguna Desa Mrisen, Kecamatan Juwiring, pada Rabu (26/3/2025).

Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, dan Wakil Bupati Klaten, Benny Indra Ardhianto, hadir langsung untuk menyerahkan bantuan secara simbolis kepada para penerima. Dalam kesempatan tersebut, Bupati Hamenang menegaskan bahwa penyaluran bansos ini merupakan bentuk kepedulian Pemkab Klaten terhadap warganya yang terdampak PHK massal di Sritex Group.

“Ini merupakan realisasi dari janji Pemkab Klaten untuk mengatasi dampak dari masyarakat yang terkena PHK. Jumlahnya mencapai 1.514 warga,” ujar Hamenang.

Bantuan ini disebut sebagai langkah awal dalam upaya menanggulangi dampak sosial dan ekonomi akibat PHK. Ke depan, Pemkab Klaten akan melaksanakan program jangka panjang berupa pembukaan lowongan kerja bagi para eks-karyawan Sritex.

“Kami bekerja sama dengan enam perusahaan di Kabupaten Klaten untuk menyerap tenaga kerja dari masyarakat yang terdampak PHK. Alhamdulillah, ada sekitar 6.000 lapangan pekerjaan yang akan disediakan. Semoga warga yang terdampak PHK ini bisa mendapatkan pekerjaan kembali,” jelasnya.

Salah satu penerima bantuan, Marwan (54), mengungkapkan rasa syukurnya atas perhatian dari Pemkab Klaten. Ia yang telah bekerja di Sritex lebih dari 30 tahun mengaku pasrah saat terkena PHK. Kini, ia membantu usaha jahit rumahan yang dikelola istrinya.

“Saya hanya bisa pasrah, apalagi usia saya sudah lebih dari 50 tahun. Terima kasih kepada Bupati dan Pemkab Klaten yang telah menyalurkan bantuan ini, semoga menjadi amal baik,” tuturnya.

Pemkab Klaten menegaskan akan terus berupaya mencari solusi terbaik agar masyarakat yang terdampak PHK dapat kembali mendapatkan pekerjaan dan tidak mengalami kesulitan ekonomi berkepanjangan.(Run)