Menghormati Sang Pahlawan: Patung dr. Cipto Mangunkusumo Dikawal dalam Kirab Budaya
Laporan: Shodiq
UNGARAN | HARIAN7.COM – Perjuangan dr. Cipto Mangunkusumo tak hanya hidup dalam catatan sejarah, tetapi juga kini terwujud dalam bentuk patung perunggu yang megah. Patung dada sang pahlawan diarak dalam kirab budaya sebelum akhirnya ditempatkan di kompleks pemakaman keluarga di lingkungan Kupang Tegal, Ambarawa.
Bupati Semarang, H. Ngesti Nugraha, yang turut hadir dalam prosesi ini menegaskan bahwa jasa dr. Cipto Mangunkusumo dalam bidang kesehatan dan pergerakan kemerdekaan harus terus dikenang oleh generasi muda. “Terima kasih kepada komunitas seniman Ambarawa dan pematung dari Hanoman Art yang telah menyelesaikan patung ini sehingga dapat menjadi inspirasi generasi muda,” ucapnya saat menerima patung tersebut di Kampung Kupang Tegal, Kelurahan Kupang, Ambarawa, Selasa (4/3/2025) sore.
Patung yang merupakan karya pematung Adi Nugroho dari Hanoman Art ini kemudian diserahkan kepada keluarga besar dr. Cipto Mangunkusumo melalui Titik Widiyana, cucu keponakan sang pahlawan. Dalam sambutannya, Titik berharap kehadiran patung ini menjadi pengingat bagi generasi muda akan nilai-nilai perjuangan dan pengorbanan kakeknya.
Prosesi kirab budaya yang mengiringi perjalanan patung ini berlangsung penuh khidmat. Dimulai dari Lingkungan Pasar Gamblok, patung seberat 150 kg dan setinggi 100 cm itu diarak sejauh 1,5 kilometer, ditandu oleh delapan anggota TNI secara bergantian. Puluhan orang berpakaian adat Jawa turut serta, menambah suasana sakral dan penuh penghormatan. Tak hanya masyarakat, sejumlah pejabat pun hadir, termasuk Kapolres AKBP Ratna Quratul Ainy, Sekda Djarot Supriyoto, serta Plt Camat Ambarawa Dewanto.
Sesampainya di kompleks makam keluarga, patung diletakkan di atas tonggak beton sebagai simbol penghormatan kepada sosok yang telah mendedikasikan hidupnya bagi bangsa. Tak hanya diserahkan begitu saja, Bupati H. Ngesti Nugraha bersama keluarga dan petugas turut serta memanggul patung tersebut sebagai bentuk penghormatan.
Adi Nugroho, sang pematung, mengungkapkan bahwa proses pengerjaan patung ini telah dimulai sejak Januari dan memakan waktu dua bulan. “Kami melakukan ritual spiritual dan mendapatkan gambaran untuk membuatnya. Jadi tidak ada kesulitan,” ungkapnya.
Nama Adi Nugroho sendiri bukanlah nama asing dalam dunia seni patung. Salah satu karyanya yang monumental adalah patung Bunda Maria Assumpta di kompleks Gua Maria Kerep Ambarawa. Dengan tinggi sekitar 42 meter, patung ini bahkan disebut sebagai yang tertinggi di Asia Tenggara.
Kini, dengan berdirinya patung dr. Cipto Mangunkusumo, warisan perjuangan sang pahlawan tidak hanya menjadi bagian dari sejarah, tetapi juga menjadi inspirasi nyata yang akan terus menyala bagi generasi mendatang.
Tinggalkan Balasan