HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Lebaran 2025 Jatuh pada 31 Maret, Ini Penjelasan Tim Hisab Rukyat Kemenag

JAKARTA | HARIAN7.COM – Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama (Kemenag) telah mengumumkan bahwa awal Syawal 1446 Hijriah di Indonesia jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. Keputusan ini berdasarkan perhitungan hisab yang dilakukan oleh tim ahli.

“Hasil keputusan sinkronisasi awal bulan Syawal 1446 H jatuh pada hari Senin Pahing tanggal 31 Maret 2025 M,” ungkap anggota Tim Hisab Rukyat Kemenag, Cecep Nurwendaya, dalam pernyataannya di Kantor Kemenag yang juga disiarkan secara daring, Sabtu (29/3/2025).

Gerhana Tak Bisa Diamati di Indonesia

Lebih lanjut, Cecep menjelaskan bahwa pada 29 Maret 2025, gerhana matahari tidak dapat diamati di Indonesia.

Baca Juga:  Aksi Balas Dendam, Driver Ojek Online Buang Motor Debt Collector ke Kali

“Wilayah yang dilewati oleh gerhana matahari sebagian, tidak melewati kita (Indonesia). Jadi hampir 94% matahari tertutup oleh bulan,” paparnya.

Cecep juga menambahkan bahwa wilayah Indonesia tidak memenuhi kriteria awal bulan kamariah MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura). Oleh karena itu, 1 Syawal 1446 H bertepatan dengan 31 Maret 2025.

“Jadi sebetulnya kriteria MABIMS ada yang memenuhi tapi di Amerika. Amerika kan tidak menggunakan kriteria MABIMS,” lanjutnya.

Hilal di Indonesia Tak Memenuhi Kriteria

Dalam pemaparannya, Cecep menyebutkan bahwa tinggi hilal pada 29 Maret 2025 berada di kisaran -3° 15′ 2” (-3,26°) hingga -1° 04′ 34” (-1,08°). Seluruh wilayah Indonesia tidak memenuhi kriteria tinggi hilal MABIMS, yang mensyaratkan minimal 3°.

Baca Juga:  Pasar Poncol Terbakar, 21 Unit Damkar Dikerahkan

Tak hanya itu, elongasi di Indonesia pada hari yang sama berada di rentang 1° 36′ 23” (1,61°) hingga 1° 12′ 53” (1,21°). Hal ini juga tidak memenuhi standar elongasi MABIMS yang mensyaratkan minimal 6,4°.

“Berdasar kriteria MABIMS pada tanggal 29 Ramadan 1446 H/29 Maret 2025 M, posisi hilal di wilayah NKRI tidak ada yang memenuhi kriteria tinggi hilal minimum 3° dan elongasi minimum 6,4°, sehingga tanggal 1 Syawal 1446 H secara hisab jatuh bertepatan dengan hari Senin Pahing, tanggal 31 Maret 2025 M,” jelas Cecep.

Baca Juga:  Ormas PP Temanggung Galang Dana Untuk Korban Gempa di Lombok, Selain Akan Disertai Hiburan Juga 'Ngopi Bareng Bayar Sakarepe'

Menunggu Sidang Isbat

Pernyataan ini disampaikan dalam seminar mengenai posisi hilal di Indonesia, yang menjadi bagian dari rangkaian sidang isbat penentuan 1 Syawal 1446 H. Pemerintah akan menggelar sidang isbat malam ini dan menetapkan awal Syawal 2025 secara resmi. Setelahnya, Menteri Agama Nasaruddin Umar akan menggelar konferensi pers untuk mengumumkan hasil keputusan final kepada masyarakat.

Nantikan pengumuman resmi dari pemerintah dan siapkan diri untuk menyambut Hari Raya Idulfitri 1446 H.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!