KPK Dalami Penyokong Dana Pelarian Harun Masiku, Hasto Kristiyanto Ditahan
JAKARTA | HARIAN7.COM – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menelusuri dugaan adanya sosok yang menjadi penyokong dana bagi buronan kasus suap pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR, Harun Masiku, selama pelariannya dari kejaran aparat penegak hukum.
Dalam perkembangan terbaru, KPK telah menahan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto (HK) sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap PAW dan perintangan penyidikan. HK diduga memiliki keterkaitan dengan pelarian Harun Masiku melalui perintah kepada bawahannya. Akibatnya, Harun berhasil menghindari penangkapan pada 8 Januari 2020 dan hingga kini masih buron.
Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur, mengungkapkan bahwa pihaknya sedang mendalami kemungkinan HK menjadi penyandang dana bagi Harun selama masa pelariannya.
“Ada pertanyaan mengenai dari HM ini apakah saudara HK ini penyandang dana, atau membiayai, itu juga sebetulnya sedang kita dalami,” ujar Asep di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (20/2/2025).
Harun Masiku diketahui telah buron selama hampir lima tahun, yang tentunya membutuhkan dana besar untuk bertahan. KPK mencurigai adanya pihak yang memberikan sokongan dana guna membiayai kebutuhan logistik, tempat tinggal, dan transportasi Harun selama pelariannya.
“Karena kami penyidik melihat bahwa seseorang yang melarikan diri memerlukan sokongan biaya dana, logistik segala macam, berpindah-pindah tempat, kemudian untuk misalkan menyewa tempat transportasi dan lain-lain, itulah sebabnya kita sedang mendalami itu,” jelas Asep.
Meski belum mengungkap lebih jauh hasil penyelidikan, KPK memastikan akan segera membeberkan ke publik siapa saja pihak yang berperan dalam mendukung pelarian Harun Masiku.
“Kita tentu juga akan sampai di sana. Siapa saja yang menjadi donatur dalam hal ini,” pungkas Asep.
Kasus ini menjadi perhatian publik, mengingat Harun Masiku telah lama buron dan upaya penangkapannya terus dilakukan. KPK menegaskan akan menindak setiap pihak yang terbukti membantu pelariannya, termasuk kemungkinan adanya aktor politik yang terlibat.(Yuanta)
Tinggalkan Balasan