HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Kabupaten Semarang Kejar Nihil Kasus Stunting, Dinas DP3AKB Gelar Audit Stunting di Desa Rawan

Laporan: Shodiq

UNGARAN | HARIAN7.COM – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB (DP3AKB) Kabupaten Semarang menggelar audit stunting semester 2 tahun 2024 di dua desa rawan kasus stunting. Kegiatan ini diadakan untuk menyusun rencana tindak lanjut guna menangani masalah gizi buruk pada anak.

Baca Juga:  GPK Aliansi Tepi Barat Kawal Sidang Lanjutan Kasus Kekerasan Seksual yang Dilakukan Pengasuh Ponpes di Tempuran Magelang

Rapat pemaparan hasil audit tersebut dibuka oleh Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Semarang, H Basari, di aula Kantor DPU, Ungaran, Selasa pagi (19/11/2024). Pelaksana tugas Kepala DP3AKB, Dwi Saiful Noor Hidayat, melaporkan bahwa penanganan kasus stunting dilakukan secara intensif, dengan pendekatan personal pada bayi usia di bawah dua tahun (baduta) berdasarkan data by name by address untuk memastikan kebutuhan gizi mereka tercukupi.

Baca Juga:  Pegawai OJK Jateng dan DIY Potong Gaji untuk Bantu Warga Terdampak Covid-19

Audit yang dilakukan di dua desa dengan risiko tinggi, yaitu Sepakung (Banyubiru) dan Kalongan (Ungaran Timur), menemukan 10 baduta dengan kategori pendek dan 11 lainnya mengalami kekurangan berat badan. Selain itu, 16 baduta yang belum terdaftar dalam program asuransi kesehatan (BPJS) juga menjadi sorotan.

“Kami akan segera tindak lanjuti untuk membantu mendapatkan kartu kepesertaan BPJS,” ujar Saiful.

Baca Juga:  40 Tahun Jadi Perajin Perabot Dapur Secara Manual, Slamet Pastikan Garansi 1 Tahun

Audit ini juga mencatat adanya calon pengantin (catin) yang mengalami anemia dan berisiko kekurangan energi kronik (KEK), serta 15 ibu hamil yang menghadapi masalah serupa.

Menurut data Dinas Kesehatan, prevalensi stunting di Kabupaten Semarang hingga September 2024 tercatat 3,1 persen, angka terendah kedua di Jawa Tengah setelah Kota Semarang. Meskipun angka tersebut menunjukkan penurunan, Dwi Saiful Noor Hidayat menegaskan, pihaknya akan terus bekerja keras hingga kasus stunting dapat mendekati nol.

Baca Juga:  Cahaya Hati di Usia Senja, Semangat Ibu-ibu Lansia Mengaji dengan Mushaf Al-Qur'an Jumbo

Plt Bupati H Basari mengingatkan pentingnya hati nurani dalam penanganan kasus stunting. “Saya berharap petugas penyuluh KB dan kesehatan di Puskesmas bekerja dengan ikhlas untuk kemanusiaan,” tambahnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!