HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Suarakan Kondisi Bangsa, PMII Salatiga Gelar Aksi Sosialisasi dan Riset Dua Hari

Laporan: Muhamad Nuraeni

SALATIGA | HARIAN7.COM – Aksi damai yang digelar oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Salatiga berlangsung pada Senin (26/8/2024). Sekitar 100 mahasiswa memenuhi jalan-jalan kota dari pukul 09.00 hingga 14.00 WIB. 

Aksi ini merupakan upaya kolektif mahasiswa untuk menyuarakan keresahan terhadap kondisi bangsa yang dinilai semakin tidak menentu, baik secara politik maupun ekonomi.

Ketua PC PMII Kota Salatiga, Irvan Musthofa, dalam pernyataannya menegaskan bahwa mahasiswa dan masyarakat memiliki peran penting dalam menyikapi polemik yang terjadi di Indonesia saat ini. 

“Kita sebagai manusia, warga masyarakat bangsa Indonesia, mahasiswa, dan seorang organisatoris ketika melihat polemik yang ada akhir-akhir ini sampai puncak marahnya rakyat kepada para pemegang kekuasaan tentunya harus memiliki sikap,” ujar Irvan. 

Ia menyatakan bahwa aksi ini bertujuan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa kondisi negara tidak sedang baik-baik saja. Menurutnya, maraknya PHK, kenaikan harga kebutuhan pokok, serta intervensi oligarki terhadap keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) telah memicu amarah rakyat. 

PMII memilih melakukan riset dan wawancara langsung dengan masyarakat sebagai dasar penyebaran opini yang lebih luas. “Kami menggunakan cara riset wawancara menggunakan data primer yang bersifat opini dari masyarakat untuk kemudian kita sebarkan luas lagi,” tambah Irvan.

Faisal Azhar, koordinator lapangan (korlap) aksi, menyampaikan bahwa masih banyak problematika yang dihadapi masyarakat pinggiran yang belum teratasi oleh pemerintah. Menurut Faisal, kebijakan-kebijakan yang dibuat sering kali mencederai demokrasi dan lebih menguntungkan kepentingan kelompok tertentu. 

“Kami memandang akrobatik aksi perundang-undangan yang kemarin sempat terjadi sangatlah mencederai batin demokrasi masyarakat pinggiran,” ungkapnya.

Meski aksi mereka satu perspektif dengan Cipayung, Faisal menjelaskan bahwa mereka memiliki pendekatan yang berbeda. “Kami lebih mengajak dan mempengaruhi masyarakat agar satu perspektif bahwa kita semua harus memperjuangkan demokrasi yang sehat serta lebih memahami isu-isu lokal di Kota Salatiga,” ujar Faisal.

Aksi PMII ini tidak hanya berfokus pada isu nasional, tetapi juga pada masalah-masalah lokal yang dihadapi warga Salatiga. Sebagai bagian dari aksi ini, mereka melakukan riset selama dua hari, yaitu pada Sabtu dan Minggu, 24-25 Agustus 2024. 

Riset ini dilakukan di empat kecamatan di Salatiga, yaitu Tingkir, Sidomukti, Sidorejo, dan Argomulyo, dengan melibatkan 100 responden.

Tujuan riset ini adalah untuk menggali data tentang keluhan masyarakat lokal, khususnya mengenai masalah ekonomi dan lapangan pekerjaan. Berdasarkan hasil riset, banyak warga yang merasa kecewa dengan kebijakan pemerintah, terutama terkait sulitnya lapangan kerja dan kenaikan harga kebutuhan pokok. Namun, ada juga sebagian warga yang tetap mendukung pemerintah karena merasa terbantu dengan adanya bantuan sosial yang diberikan.

PMII menegaskan bahwa aksi ini merupakan bagian dari peran kolektif masyarakat untuk menyuarakan kebenaran. Mereka berharap, melalui sosialisasi dan penyebaran opini ini, masyarakat akan semakin sadar akan kondisi yang sebenarnya terjadi, baik di tingkat nasional maupun lokal.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!