Tebo, Sapi Bongsor Milik Warga Salatiga Jadi Pilihan Presiden, Sinoeng: Ini sebuah inspirasi bagi para peternak di seluruh negeri
![]() |
Sinoeng saat berkunjung ke kandang sapi milik Agus Tohirin. |
Laporan: Muhamad Nuraeni
SALATIGA | HARIAN7.COM – Di sebuah peternakan sederhana namun bersih di Kauman Kidul Kecamatan Sidorejo Salatiga, seekor sapi jenis limousine telah menarik perhatian Presiden Joko Widodo sebagai calon hewan kurban untuk Idul Adha mendatang.
Sapi ini tidak seperti sapi biasa. Dengan tinggi 160 cm dan berat mencapai 1,1 ton, Tebo benar-benar menonjol.
![]() |
Agus Tohirin, pemilik Sapi. |
Pemilik sapi, Agus Tohirin, mengungkapkan bahwa sapi berusia tiga tahun ini telah ditawar oleh pihak Presiden. “Kalau harganya cocok, ya bisa,” ujarnya saat ditemui harian7.com di kandang sapi miliknya, Minggu (2/6/2024).
Harga yang dipatok Agus untuk Tebo adalah Rp 110 juta, sebuah angka yang cukup tinggi namun sebanding dengan kualitas yang ditawarkan.
Namun, Tebo bukan hanya soal harga dan ukuran. Kandang sapi milik Agus Tohirin berbeda dari yang lain. Tidak ada lalat yang beterbangan, dan bau khas peternakan tidak tercium sama sekali.
Agus menjelaskan rahasia di balik kesuksesannya menjaga kebersihan dan kesehatan ternaknya. Ia menggunakan suplemen pakan buatan sendiri dan menambahkan berbagai macam herbal ke dalam makanan sapi.
“Ini berfungsi sebagai probiotik yang mendukung pertumbuhan sapi secara optimal. Nama Tebo sendiri merupakan singkatan dari “Tenan Bongsor” yang dalam bahasa Jawa berarti benar-benar besar, sebuah nama yang memang pas untuk menggambarkan postur Tebo,”terang Agus.
Hal ini membuat Sinoeng N Rachmadi, mantan Penjabat Wali Kota Salatiga, yang berkunjung ke sana, terkejut dan terkesan.
“Saya benar-benar kagum. Di sini kandang tidak bau dan tidak ada lalat. Hal ini harus bisa ditiru oleh para peternak lainnya,” kata Sinoeng dengan nada penuh apresiasi.
Keunikan dan kualitas Tebo telah menjadikannya bintang di antara sapi-sapi lainnya, menarik perhatian hingga ke Istana Negara. “Dengan perawatan yang teliti dan inovatif dari Pak Agus Tohirin, Tebo tidak hanya menjadi simbol peternakan modern yang bersih dan sehat, tetapi juga menunjukkan bahwa peternakan tradisional bisa menghasilkan sapi dengan kualitas prima,”tutur Sinoeng.
Jika kesepakatan tercapai, Tebo akan menjadi salah satu hewan kurban pilihan dari Presiden Joko Widodo, menambah prestise dan kebanggaan bagi peternakan Agus Tohirin. “Ini bukan hanya soal transaksi jual beli sapi, tetapi juga tentang bagaimana praktik peternakan yang baik dan benar bisa menginspirasi dan meningkatkan standar industri peternakan di Indonesia,”tutur Sinoeng.
Sinoeng menambahkan, dengan perhatian yang cermat terhadap detail dan inovasi, peternakan milik Agus Tohirin membuktikan bahwa kombinasi pengetahuan tradisional dan modern dapat menghasilkan produk yang luar biasa.
“Tebo adalah contoh nyata dari keberhasilan ini, sebuah inspirasi bagi para peternak di seluruh negeri,”pungkas Sinoeng.(*)
Tinggalkan Balasan