Sinema Mencekam: Kisah di Balik Film Horor Interaktif ‘Siksa Kubur’ oleh Joko Anwar
![]() |
ISTIMEWA. |
HIBURAN | HARIAN7.COM – Film “Siksa Kubur” karya sutradara Joko Anwar akan segera menghantui layar bioskop Indonesia mulai 10 April 2024. Dalam film ini, Joko Anwar mengambil genre horor yang akan menjadi karyanya yang ke-10. Pengumuman film ini pertama kali dilakukan melalui akun Instagram pribadinya, mencuri perhatian banyak orang terutama dengan kehadiran aktor-aktor kawakan seperti Reza Rahadian dan Christine Hakim.
Yang membuat film ini begitu menarik adalah statusnya sebagai film interaktif pertama di Indonesia. Meski Joko Anwar enggan memberi bocoran detail tentang elemen interaktifnya, hal ini semakin meningkatkan antisipasi dan keingintahuan para penggemar film di Tanah Air.
Sinopsis film “Siksa Kubur” menggambarkan kisah mengerikan di alam kubur, di mana seseorang disiksa atas perbuatannya semasa hidup. Ceritanya mengikuti kehidupan Sita yang kehilangan orangtuanya dalam serangan bom bunuh diri. Hal ini membuatnya kehilangan kepercayaan pada agama dan hanya memiliki satu tujuan: mencari orang yang paling berdosa.
Dengan pendekatan visual yang realistik, film ini diharapkan mampu memberikan pengalaman yang mencekam bagi penontonnya, membuat mereka percaya akan adanya siksa kubur. Joko Anwar juga menjanjikan bahwa film ini akan menghadirkan cerita dan karakter yang dekat dengan masyarakat, serta merangkum isu-isu penting yang sedang dialami oleh masyarakat saat ini.
Dibalik layar, film ini melibatkan para profesional dengan reputasi yang sudah diakui di industri film Indonesia. Dengan Tia Hasibuan sebagai produser, Jaisal Tanjung sebagai sinematografer, dan Allan Sebastian sebagai art director, film “Siksa Kubur” diharapkan akan menjadi salah satu karya yang memukau dan menantang bagi penontonnya.
Film “Siksa Kubur” bermula dari film pendek “Grave Torture” yang juga merupakan karya Joko Anwar, dirilis di YouTube pada tahun 2012. Film pendek ini mengisahkan seorang anak pembunuh berantai yang tanpa sengaja masuk ke dalam peti mati ayahnya, kemudian harus menyaksikan ayahnya disiksa di dalam kubur sebagai konsekuensi atas perbuatannya di dunia.
Tinggalkan Balasan