HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Krisis Gas LPG 3 Kg Warnai Ramadan, Warga Suruh Mengeluh

Laporan: Muhamad Nuraeni

UNGARAN | HARIAN7.COM – Memasuki bulan Ramadan, warga Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, menghadapi tantangan serius akibat langkanya gas LPG ukuran 3 kg. Kelangkaan ini telah dirasakan sejak tiga minggu terakhir, menyulitkan masyarakat dalam memasak hidangan berbuka dan sahur.

Harga gas LPG 3  kg melonjak menjadi Rp 25.000 per tabung, meningkat dari harga normalnya sebesar Rp 20.000. Meskipun demikian, stok gas yang habis di warung dan pangkalan membuat warga harus rela mencari pasokan di daerah lain. Situasi ini mengakibatkan penggunaan alternatif seperti kayu bakar untuk memasak sehari-hari.

Baca Juga:  Upayakan Ketahanan Pangan Dikala Bencana Covid-19, Desa Banyuadem Berinovasi di Bidang Pertanian

Erma, seorang warga Desa Plumbon, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, menyatakan kesulitannya dalam mendapatkan gas LPG 3 kg. 

“Ini cari gas dimana-mana tidak ada. Kosong semua. Jadi bingung mau cari kemana lagi,” ungkapnya.

Baca Juga:  Razia dan Tes Urine, Rutan Salatiga Mantapkan Komitmen Zero Narkoba

Para pedagang juga merasakan dampak dari kelangkaan ini. Robiatun mengungkapkan bahwa sudah tiga minggu tidak ada pasokan gas LPG tiga kilogram ke warungnya. 

“Distributor gas LPG pun telah mengurangi jumlah gas yang disalurkan ke pedagang,”ucapnya.

Baca Juga:  Apel Konsolidasi Operasi Ketupat Candi 2019 dan Pengamanan Sidang Perselisihan Hasil Pemilu(PHPU) Polres Semarang

Pembeli dan pedagang berharap agar pasokan gas LPG 3 kg dapat normal kembali, tanpa kenaikan harga yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Upaya untuk menyelesaikan krisis gas ini menjadi perhatian penting di tengah perayaan bulan Ramadan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!