Demi Jaga Keutuhan, Ketua Forsekdesi Kabupaten Kendal Terpilih Mengundurkan Diri
![]() |
Ketua Forsekdesi Kabupaten Kendal Rifky Rosadi. (Foto : A.Khozin/harian7.com). |
KENDAL | HARIAN7.COM – Demi menghindari perpecahan ditubuh Forum Sekertaris Desa Indonesia ( Forsekdesi ) Kabupaten Kendal, Ketua terpilih Rifky Rosadi mengundurkan diri dari Jabatanya.
“Untuk apa jadi ketua apabila terjadi perpecahan, wong organisasi tidak bayaran kok,” ujar Rifki, kepada harian7.com, Minggu (01/10/2023).
Menurutnya, Saya dan teman-teman merasa tidak nyaman akibat dirinya jadi ketua Forsekdesi pecah jadi dua dan seolah-olah ada tandingan.
Untuk menghindari perpecahan, lanjutnya, sebetulnya saya dan teman-teman sudah berusaha merangkul dengan menempatkan Budi Ristanto sebagai penasehat dikepengurusan saya, namun dia menolak.
“Lebih baik saya tidak usah dijadikan pengurus saja mas, sebab sampeyan lebih bebas kalau saya tidak di akomodir,” jelasnya.
Rifky juga menepis rumor yang berkembang diluaran bahwa dirinya mundur karena tidak mampu membentuk kepengurusan dan menyelenggarakan pelantikan dan pengukuhan pengurus yang dia susun.
Rifky menambahkan, Selain rumor diatas juga menepis rumor yang mengatakan bahwa para anggota menghendaki adanya baju seragam batik saat pelantikan, sedangkan ketua terpilih belum mampu mewujudkan.
“Itu tidak benar, yang benar adalah agar tidak terjadi perpecahan didalam tubuh forsekdesi,”ucapnya.
Sementara itu, Mantan Ketua Forsekdesi Budi Ristanto menerangkan bahwa di Kendal tidak terjadi perpecahan.
“Persada itu bukan organisasi Sekertaris desa baru, itu hanya group guyon maton, group WA, itupun yang membuat bukan saya,” jelas Budi.
Ditambahkan Budi, Persada lahir karena digroup induknya yaitu Forsekdesi tiap ada postingan saru sedikit saja dihapus, ada kiriman video vulgar dikit saja dihapus, akibatnya temen-temen pindah ke Group Persada (Persatuan Sekertaris Desa)
“Di group tersebut kita bebas memposting apa saja sebagai hiburan,” imbuhnya.
“Sekali lagi, saya tegaskan, bahwa Persada itu hanya group wa, bukan organisasi, silahkan di cek, apakah didalamnya ada legalitas hukumnya maupun pengurusnya, pasti tidak ada,” kata Budi menandaskan.
Budi juga menolak klaim sepihak dari Rifky bahwa dirinya menolak dijadikan pengurus.
“Justru sebaliknya mas, saya dikeluarkan dari pengurus tanpa pemberitahuan apapun, tiba-tiba saja nama saya hilang dari kepengurusan,” tegas Budi.
“Intinya saya tidak menolak dijadikan pengurus, tapi dikeluarkan dari kepengurusan tanpa sebab,” tambah Budi by phone.
Salah satu anggota Forsekdesi dari Kecamatan Ngampel mengatakan bahwa sebetulnya diantara mantan Ketua dan ketua baru ini secara pribadi tidak ada maslah, mereka berkawan baik, kesalah pahaman ini terjadi justru berawal dari para pendukung.
“Miskomunikasi ini terjadi karena mereka begitu mencintai Forsekdesi, sehingga orang-orang disekeliling kedua orang itu kadang suka Euforia, akibatnya pada salah paham,” pungkasnya.
Penulis : A. Khozin
Editor : Andi Saputra
Tinggalkan Balasan