Waspada! Kenalan Melalui MiChat di Salatiga, Seorang ASN dan Perangkat Desa Malah Jadi Korban Pemerasan, Begini Jelasnya?
![]() |
Ilustrasi.(Istimewa). |
Laporan: Muhamad Nuraeni
SALATIGA | HARIAN7.COM – Komplotan pemeras menggunakan aplikasi MiChat kembali beraksi di Kota Salatiga. Para pelaku ini menyasar kepada para korban yang merupakan pria hidung belang.
Belum lama ini, Y seorang ASN warga Kecamatan Tingkir Kota Salatiga menjadi korban pemerasan oleh komplotan tersebut.
Y mengungkapkan, bermula saat dirinya mencari kenalan melalui aplikasi MiChat. Selanjutnya antara Y dan pelaku berlanjut komunikasi.
“Saat itu, pelaku menghubungi saya melalui panggilan video call (VC) WhatsApp. Tanpa saya sadari saat melakukan VC perempuan itu tak mengenakan pakaian,”ucapnya.
Selang beberapa waktu, pelaku menghubungi melalui whatsApp dengan nada mengancam.
“Jika ingin video call tidak tersebar maka pelaku meminta kiriman sejumlah uang,”ujarnya.
“Karena saya takut dan malu karena vc saya dengan wanita itu maka saya menuruti saja dan terus diperas hingga puluhan juta rupiah,”terang Y.
Y mengaku tidak melaporkan kejadian ini karena malu.
![]() |
Salah satu bukti transfer S ke perempuan yang mengaku bernama Annisa. |
Nasib serupa juga di alami S, seorang perangkat desa di Kabupaten Semarang. Ia mengaku menjadi korban pemerasan oleh pelaku yang ia kenal melalui aplikasi MiChat.
“Awalnya saya iseng iseng mengunduh aplikasi MiChat. Selanjutnya mendapat kenalan seorang perempuan yang mengaku bernama Annisa dan berlanjut komunikasi melalui chating di aplikasi MiChat,”kata S kepada harian7.com, Kamis (24/8/2023).
Lalu tak berapa lama, lanjut S, ia dihubungi malalui panggilan video call whatsApp oleh pelaku seorang wanita yang bernama Anisa. Saat vc pelaku tanpa busana. Melihat itu S langsung mengakhiri panggilan tersebut.
“Saya dihubungi vc whatsApp dengan nomor 085771991416. Saat vc seorang wanita tanpa busana/pakaian. Mengetahui itu panggilan langsung saya akhiri,”jelas S.
Lalu, masih kata S, pelaku mengirimkan pesan whatsApp sembari melampirkan tangkapan layar saat vc tadi. Dalam pesan tersebut dia mengancam akan menyebarluaskan gambar tersebut jika tidak mengirimkan sejumlah uang.
“Saya bingung dan akhirnya saya transfer uang sebagaimana permintaanya sebesar Rp 1,5 juta ke rekening BCA 0650885660 atasnama Annisa Nanda Phona,”terangnya.
Setelah transfer uang, ancaman yang sama kembali dilakukan oleh Annisa.”Dia mengancam tangkapan layar dan video saat saya vc dengannya pas tanpa pakaian itu akan disebar. Karena saya takut tersebar akhirnya saya transfer dan mengirim voucher pulsa sebagaimana permintaanya,”beber S dengan gamblang.
Dan modus yang sama kembali dilakukan Annisa. Namun karena sudah tidak punya uang akhirnya nomor whatsApp sementara dimatikan.
“Akibat itu saya mengalami kerugian sekitar Rp 7 juta. Saat ini nomor saya matikan karena Annisa terus menghubungi saya. Dan dia mengaku berada di salah satu hotel ternama di Salatiga,”paparnya.
Ketika disinggung sudah melapor ke polisi, S mengaku belum karena masih binggung mencari uang untuk membayar hutang.
“Belum lapor. Saya masih mencari uang untuk membayar hutang. Karena uang yang saya kirim itu uang pinjaman dan sebagian uang teman,”pungkasnya.
Sementara nomor whatsApp yang mengaku bernama Annisa tersebut saat dihubungi harian7.com tidak merespon. Lalu saat dihubungi melalui panggilan whatsApp sempat diangkat oleh seorang laki laki lalu panggilan di akhiri.(*)
Tinggalkan Balasan