Awali Ruwat Bumi, Warga Desa Kalimandi Gelar Doa Bersama dan Takiran Sepanjang 500 Meter
Warga Desa Kalimandi berjajar sepanjang 500 meter berdoa bersama dan tukar takir |
Laporan: Iwan Setiawan
BANJARNEGARA, harian7.com – Jalan raya Purwareja-Purwasaba di Dusun Margomulyo Desa Kalimandi, Kecamatan Purwareja Klampok pada Rabu 8 Agustus 2023 malam mendadak tidak ada kendaraan yang melintas sekitar dua jam.
Usut punya usut ternyata ada peristiwa sakral yang membuat jalan tersebut tidak bisa di lintasi oleh kendaraan roda dua maupun roda empat dari arah Purwareja maupun Purwasaba.
Peristiwa sakral ini berupa tukar takir dan doa bersama oleh warga Desa Kalimandi yang di dominasi para ibu-ibu, Meraka datang dengan membawa tenong yang berisi takir lengkap dengan lauk pauk.
Acara ini merupakan rangkaian dari ruwat bumi selama tiga hari mulai 8 hingga 11 Agustus tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa Kalimandi, Kecamatan Purwareja Klampok.
Warga duduk saling berhadapan sepanjang 500 meter memanjatkan doa sebagai wujud atas karunia yang diberikan oleh Allah Swt selama kurun satu tahun berupa kemurahan rezeki dan panen yang melimpah.
“Dalam acara tukar takir dan doa bersama, ada 525 tenong berisi 3150 takir atau besek lengkap dengan lauk pauknya,” jelas Sumardi,Kepala Desa Kalimandi. Selasa (8/8/2023) malam.
“Setelah berdoa, dilanjutkan makan bersama hal ini sebagai bentuk kerukunan sesama warga Desa Kalimandi dan untuk mempererat tali silaturahmi warga baru maupun lama,” ujar Sumardi.
Doa bersama dihadiri Forkopimcam Purwareja Klampok, tokoh agama dan masyarakat Desa Kalimandi |
Sementara Susanto, Camat Purwareja Klampok mengatakan, jika pihaknya sangat mengapresiasi Pemerintah Desa Kalimandi yang akan melaksanakan acara ruwat bumi selama tiga hari.
Kegiatan takir dan doa bersama merupakan peristiwa sakral dalam menyemarakan tahun Baru Islam 1445 hijriah patut untuk dilestarikan dan dikemas secara apik.
Dikatakan Susanto, Masyarakat Desa Kalimandi sudah sangat memahami jika umat Islam mempunyai tahun baru sendiri yakni tahun baru hijriah yang harus diisi kegiatan keagamaan.
“Tentunya ini menjadi kebanggan bersama, karena tahun baru hijriah di Desa Kalimandi telah diisi dengan kegiatan positiv berupa yasin, tahlil maupun bersedekah,”katanya.(*)
Tinggalkan Balasan