HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Permintaan Sapi Kurban, Jateng Pesanan Terbanyak dari Jabodetabek dan Kalteng

Hewan sapi yang akan dijual. 

SEMARANG | HARIAN7.COM – Dinas Perternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Jawa Tengah menyatakan permintaan sapi kurban paling banyak datang dari Jabodetabek dan Kalteng. Pihaknya mulai sepekan lalu telah mengirimkan sapi jenis PO, sapi Brebes dan sapi limosin untuk memenuhi kebutuhan di wilayah Jabodetabek dan Kalteng.

“Kalau warga Kalteng sering pesan ke Jateng jenis sapi PO, sapi Brebes sama limosin. Wilayah kita emang banyak diserbu propinsi lain karena harga sapinya murah kisaran Rp55 juta sampai Rp70 juta per ekor. Bahkan juga pasokannya melimpah. Permintaannya mulai meningkat H-7,” ujar Kepala Disnak Keswan Jateng, Agus Wariyanto, Senin (26/6).

Baca Juga:  BRI Liga 1 : PSIS Optimis Curi Kemenangan Hadapi Borneo FC

Menurutnya, Jika ada sapi kurban yang terkena virus LSD tetap diizinkan disembelih asalkan kondisi penyakitnya tidak parah.

“Kalau ada ternak sapi yang dikurbankan terus dia kena penyakit LSD, itu masih sah dipotong. Jadi kalau hanya sepintas saja sakitnya ya tetap sah-sah saja. Gak apa-apa kok. Yang boleh dipotong yaitu sapi yang kena gejala LSD ringan atau yang belum borokan dan tidak bopeng,” jelasnya. 

Baca Juga:  25 Orang Personil Satpol PP dan Damkar Diterjunkan Atasi Kebakaran Lahan di Desa Parak

Agus menuturkan, untuk menjaga kesehatan, warga sebaiknya harus berhati-hati ketika mengkonsumsi daging sapi yang terkena LSD. Dia mengingatkan sebelum dikonsumsi, jeroan sapi perlu direbus supaya tidak gampang membusuk sekaligus memudahkan saat proses pembagian kepada warga kurang mampu.

“Jawa Tengah selama ini menjadi salah satu pusat penghasil sapi di Indonesia. Berdasarkan pengakuannya, Jawa Tengah juga masih surplus populasi sapi. Untuk kebutuhan perayaan Idul Adha nanti, Jawa Tengah memiliki ketersediaan sapi sebanyak 400.000 ekor. Sedangkan kebutuhan pasar yaitu 380.000 ekor,” ujarnya. 

Baca Juga:  Rumah Gamis Malabis Banjarnegara Resmi Dibuka, Berbelanja Dapatkan Dua Keuntungan

Agus menambahkan, Tercatat untuk sentra penghasil sapi di Kabupaten Blora memiliki populasi sapi sebanyak 240.000 ekor, di Kabupaten Grobogan populasi sapi 210.000 ekor, di Kabupaten Wonogiri 170.000 ekor, Kabupaten Rembang populasi 150.000 ekor sapi serta Kabupaten Pati punya populasi sapi 110.000 ekor.

“Jadi wilayah kita masih ada kelebihan atau surplus 20.000 ekor. Karena Jateng merupakan area surplus penghasil sapi, makanya untuk Idul Adhamendatang, banyak pesanan dari luar provinsi,” pungkasnya. (Andi Saputra) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!