HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Pencegahan Penyakit Kulit Virus LSD pada Sapi, Polres Salatiga Bersama Dispangtan Lakukan Penyemprotan Insektisida

Laporan: Muhamad Nuraeni

SALATIGA | HARIAN7.COM – Polres Salatiga bersama Dinas Peternakan Kota Salatiga melakukan penyemprotan disinfektan, di kandang ternak sapi koloni Laras Mulyo, Kumpulrejo Argomulyo Kota Salatiga, Selasa (28/02/2023).

Penyemprotan dilakukan agar  sapi ternak bebas dari penyakit kulit akibat virus Lumpy Skin Disease (LSD).

Turut saat penyemprotan Kapolres Salatiga, AKBP Feria Kurniawan yang diwakili Kapolsek Argomulyo AKP Sarwoko bersama Kasi Humas Polres Salatiga IPTU Henri Widyoriani.

AKP Sarwoko mengatakan bahwa pihaknya mendampingi Dispangtan Kota Salatiga saat melakukan penyemprotan insektisida di Kandang Ternak Sapi Koloni Laras Mulyo Kumpulrejo.

“Sebagai upaya  pencegahan selain penyemprotan disinfektan, para peternak dihimbau agar selalu menjaga kebersihan kandang ternak serta segera melaporkan ke petugas kesehatan hewan terdekat, jika menemukan gejala-gejala LSD pada hewan ternaknya,”pesan AKP Sarwoko.

Baca Juga:  Kanwil Ditjenpas NTT Perkuat Pengelolaan Anggaran di Masa Transisi

AKBP Feria Kurniawan melalui IPTU Henri Widyoriani  menyampaikan bahwa LSD atau Lumpy Skin Disease  adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh virus yang dapat menyerang sapi dan kerbau. Penyakit tersebut secara langsung dapat dilihat pada kulit ternak, berupa benjolan seperti penyakit cacar.

“Jika benjolan ini pecah, maka akan meresap ke daging hewan ternak dan membusuk. Ini tentu akan menurunkan kualitas dan harga sapi. Oleh karena itu upaya pencegahan harus terus kita lakukan,”terangnya.

Baca Juga:  Warga Binaan Rutan Salatiga Ikuti Pesantren Kilat Ramadan, Andri: Bebaskan Warga Binaan Dari Buta Huruf Al Quran

Namun peternak maupun pemilik sapi dan kerbau tidak perlu khawatir. “Karena dengan penanganan yang baik, LSD bisa disembuhkan, seperti apa yang kita lakukan ini yaitu penyemprotan insektisida  di kandang ternak sapi koloni kelompok tani Laras Mulyo Ngemplak Kumpulrejo Argomulyo,”jelas IPTU Henri.

Sementara drh. Haryono dari Dispangtan Kota Salatiga menyampaikan bahwa penyemprotan insektisida ini bertujuan membasmi vektor yang dapat membawa virus LSD dari ternak yang sudah terjangkit yaitu nyamuk, lalat, tungu dan caplak.

“LSD merupakan penyakit yang mudah menular berupa benjolan-benjolan pada kulit, tanda-tanda lainnya adalah demam, nafsu makan turun dan keluar air liur berlebihan,”ungkapnya.

Baca Juga:  Kementrian Kesehatan Tunjuk Laboratorium B2P2VRP Salatiga Sebagai Tempat Cek Virus Corona

Ditambahkan Haryono, sejak akhir Desember 2022 saat pertama kali merebak LSD di Kota Salatiga terdapat 3 ekor pedhet (anak sapi) mati karena terserang virus LSD. Sedangkan puluhan sapi lainnya dinyatakan sudah sembuh maupun dalam proses penyembuhan.

“Untuk sampai dalam tahap dinyatakan sembuh memakan waktu yang cukup lama bisa sampai dua bulan,”paparnya.

Rokhmat, Ketua Kelompok Tani Laras Mulyo, Rokhmat mengucapkan banyak terimakasih atas penyemprotan insektisida di kandang ternaknya.

“Semoga dengan adanya penyemprotan ini LSD dapat diberantas, karena penyakit LSD ini sangat merugikan peternak seperti dirinya,”ucapnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!