![]() |
Yona, pedagang jajanan. |
Laporan: Muhmad Nuraeni
UNGARAN | HARIAN7.COM – Para pedagang di Pasar Suruh Kabupaten Semarang mengeluh sudah sejak sebulan ini minyak goreng bersubsidi besutan pemerintah mulai sulit ditemukan di pasaran.
Kalaupun ada, harganya sudah jauh di atas ketentuan dan lebih mahal.
Minyakita ini dikemas dalam ukuran satu liter sering di serbu pembeli karena memiliki harga yang cukup terjangkau.
Namun akibat kelangkaan dan harga yang tinggi, para pembeli minyak goreng beralih membeli minyak goreng kemasan seperti Sunco, Fortune dan lainnya.
Sebagai informasi, Kementerian Perdagangan meluncurkan Minyakita pada 6 Juli 2022 untuk mengatasi kenaikan harga minyak yang pada saat itu sempat menyentuh harga Rp 25.000 per liter.
Pedagang sembako, Rondiah mengatakan bahwa sampai saat ini dirinya belum menjual kembali minyakita. Kelangkaan minyakita di Pasar Suruh sudah dirasakannya sejak satu bulan lalu.
“Sudah sejak satu bulan lalu minyakita di pasar sini habis, padahal penggemar minyakita cukup banyak,” kata Diah kepada harian7.com, Minggu (12/2/2023).
Menurut Rondiah, saat ini harga minyakita mencapai Rp 16 ribu per liter yang sebelumnya hanya berkisar Rp 14 ribu per liternya.
“Padahal dulu itu harganya cukup terjangkau, tapi sekarang harganya hampir menyentuh minyak goreng kemasan yang bagus,” paparnya.
“Kalaupun minyakita ada yang jual Rp 14 ribu pasti sudah di serbu para pembeli,” imbuhnya.
Ia mengaku, akibat harga minyak kita melambung tinggi dirinya tidak berani membeli.
“Mau beli sudah mahal, di para pemasok saja juga sudah tinggi harganya jadi tidak beli,” ungkapnya.
Karena harganya mahal, para pembeli sekarang lebih memilih membeli minyak kemasan yang bagus.
“Kalau sekarang itu para pembeli beralih ke minyak kemasan seperti Sunco, Fortune dan lainnya karena selisih sedikit dengan minyakita,” ucapnya.
Saat ini harga minyak goreng Sunco berkisar Rp 20 ribu per liter dan minyak goreng Fortune berkisar Rp 16 ribu per liter.
Pembeli minyak goreng curah sedikit menurun akibat harga minyak curah yang kian tinggi.“Minyak goreng curah sekarang Rp 16 ribu per kilogram, meskipun begitu masih ada yang beli tetapi sedikit menurun,” ungkapnya.
“Para pembeli juga lebih memilih minyak goreng kemasan yang bagus daripada membeli minyak goreng curah dengan harga yang tinggi,” tambahnya.
Sementara itu, pembuat jajanan, Yona mengungkapkan bahwa dirinya kebingungan akibat langkanya minyakita.
“Saya jadi pindah ke minyak goreng kemasan, karena minyakita saat ini langka,” kata Yona.(*)