HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Diduga Terbukti Layani Mobil ‘Ngangsu’ Solar di SPBU Tingkir, Direktur PDAU Salatiga: Kami langsung mengambil langkah tegas, anggota yang melanggar kita SP3

Direktur PDAU Kota Salatiga, Rudy Satyo Handoko, saat ditemui diruang kerjanya.

Laporan: Muhamad Nuraeni

SALATIGA  | HARIAN7.COM – Menanggapi adanya dugaan praktik penyalahgunaan solar bersubsidi dalam hal ini melayani mobil ‘ngangsu’ di SPBU 44.507.04, Tingkir, Direktur PDAU Kota Salatiga, Rudy Satyo Handoko langsung mengambil langkah tegas.

Hal itu dilakukan dalam rangka turut mendukung dan mengawasi  dalam mengendalikan penjualan solar subsidi.

“Dari manajemen kita tidak mentolerir  sama sekali bahkan kita larang,”tandas Rudy saat ditemui harian7.com diruang kerjanya, Kamis (5/1/2022).

Baca Juga:  Buntut Tragedi Penganiayaan Anak Bawah Umur di Sitalang, Empat Orang Ditetapkan Tersangka, Kuasa Hukum:"Dalam Kasus Ini Kami Minta Semua Pelaku Diperiksa, Karena Berdasar Keterangan Korban Pelaku Lebih Dari Empat"

Terkait dugaan truk ‘ngangsu’ di SPBU Tingkir, ia menyampaikan bahwa itu oknum dan sudah melakukan pemanggilan terhadap operator.

“Tadi pagi kita sudah memanggil operatornya yang jaga saat kejadian itu dan sudah kita berikan saksi tegas  SP3 serta kita minta untuk menandatangani surat pengunduran diri,”ungkap Rudy.

Kami jelas tidak mentolerir karena hal itu tidak ada kaitanya dengan kantor (PDAU Salatiga – red).”Kita sudah berulang kali melakukan pembinaan dan melarang bahkan sudah kita tegaskan jika mengulangi harus mempertanggung jawabkan,”kata Rudy dengan gamblang.

Baca Juga:  Peringati Hardiknas, Ratusan Siswa SD dan SMP se Kecamatan Suruh Tampilkan Tari Prajuritan

Dua anggota kami (operator – red) yang melayani sudah kita minta untuk menandatangani pengunduran diri.

“Kedua anggota kami saat saya tanya apa kalian kerjasama dengan mavia solar, mereka menjawab tidak kerjasama. Kok bisa model begitu, mereka menjawab tidak tahu jika itu ‘ngangsu’,”jelas Rudy.

Rudy menyebutkan jika ia tidak langsung mempercayai pengakuan dari anggotanya. Harusnya sebagai operator itu jeli dan bisa membedakan mobil tersebut ‘ngangsu’ apa tidak.

“Kuota pengisiannya juga melebihi. Harusnya kan mengetahui dan jangan dilayani. Itu artinya kerja tidak benar,”paparnya.

Baca Juga:  Kapolresta Cilacap Didaulat Sebagai Ajudan Wakil Presiden RI

Rudy berharap kejadian serupa tidak kembali terulang. Dan itu selalu kita sampaikan saat briefing.

“Aturannyakan sudah jelas. Kalau soal ‘ngangsu’ itu jelas fatal. Saat kita klarifikasi, operator kami mengakui jika melayani mobil ‘ngangsu’ tapi mereka tidak mengakui kalau kerjasama dengan mavia solar. Mereka mengaku lupa kuotanya berapa,”terang Rudy.

Memang pengisian yang pertama sudah sesuai kuota. Lalu yang pengisian kedua bertambah kuota di mobil yang sama.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!