Nyaleg Lewat PPP Gagal, Partai Tetap Gaji Selama 5 tahun, Syaratnya begini?
![]() |
Ketua DPC PPP Kendal, Abdul Syukur. |
Laporan: A. Khozin
KENDAL, harian7.com– Segala upaya dilakukan oleh partai politik dalam memikat dan menjaring para Calegnya, diantaranya dengan iming-iming bila gagal jadi Legislator, tetapi caleg dapat 1500 suara, maka partai akan memberikan kompensasi dalam wujud gaji sebesar 40 ribu rupiah per-suara selama 5 tahun.
“Jadi rumusannya begini, Bila dalam pencalegan, suara calon tidak memenuhi syarat untuk diangkat menjadi Anggota DPR, tetapi mendapatkan suara 1500, maka Partai akan menggaji calon tersebut dengan nominal 40 ribu per suara dikalikan suara yang diperoleh selama 5 tahun, setara dengan masa kerja anggota DPRD,” terang Syukur.
Hal itu disampaikan Ketua DPC PPP Kendal Abdul Syukur saat bersilaturrohmi dan dialog dengan wartawan PWI Kendal disalah satu Kafe di jalan tembus Tambakrejo Patebon, Rabu 05/10/22.
Selanjutnya dalam sesi tanya jawab, harian7.com meminta agar DPC PPP tidak hanya mengkritisi eksekutif saja, tetapi dari pihak internalnya juga harus ditata dengan baik, terutama soal kehadirannya di Rapat Paripurna.
“Undangan rapat jam 09 pagi, Namun sampai jam 11.30 WIB belum juga mulai karena harus menunggu kehadiran anggota agar memenuhi quorum, akibat terlalu lama menunggu, ada undangan yang pulang,” papar Khozin.
“Pernah dalam sidang Paripurna, saya menghitung dengan telunjuk saya sendiri, anggota yang hadir itu 18, tapi yang diumumkan oleh Pimpinan sidang 38 yang tanda tangan, salah satu fraksi yang tidak ada orangnya tapi ada tanda tangannya ya PPP,” cecar wartawan harian7, A. Khozin kepada Ketua DPC Abdul Syukur.
Menjawab pertanyaan harian7.com, Masrifah Afna Ketua Fraksi PPP mengatakan bahwa, keterlambatanya dalam sidang paripurna tersebut di sebabkan karna berbarengan dengan Bintek yang diadakan oleh DPP, namun demikian kami sudah meminta izin ke Pimpinan.
“Sebetulnya keterlambatan sidang itu lebih sering disebabkan karena pimpinan sidang terlambat datang, padahal kami sudah standby diruang fraksi, bahkan tidak jarang kami berdiskusi dulu di ruang Komisi untuk menyamakan persepsi,” tutup legislator yang dekat dengan awak media ini.(*)
Tinggalkan Balasan